KEDIRI – Ajang Kejuaraan Pencak Silat Dandim Kediri Cup kembali digelar meriah sebagai bagian dari peringatan Hari Juang TNI AD ke-79. Diselenggarakan oleh Kodim 0809/Kediri bekerja sama dengan IPSI Kota Kediri, kegiatan ini tak hanya menjadi wadah kompetisi para pendekar muda, namun juga cerminan komitmen TNI AD dalam melestarikan warisan budaya bangsa: Pencak Silat.
Lebih dari sekadar seni bela diri, Pencak Silat kini mulai dimantapkan sebagai bela diri resmi militer berbasis kearifan lokal oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mengangkat budaya asli Indonesia ke panggung pertahanan nasional.
“Pencak silat militer ini dasarnya adalah gerakan dari berbagai perguruan tradisional seperti Tapak Suci, Setia Hati Terate, dan lainnya. Gerakannya mirip, hanya dipadatkan untuk kebutuhan bela diri prajurit,” jelas Komandan Kodim 0809/Kediri, Letkol Inf Ragil Jaka Utama, saat dikonfirmasi.
Menurut Letkol Ragil, selama ini satuan-satuan TNI AD banyak mengadopsi bela diri luar seperti taekwondo, karate, hingga yongmudo. Namun kini, TNI AD mulai berbalik arah mengembangkan silat sebagai warisan lokal yang sarat nilai filosofi dan sangat cocok dengan semangat militer.
“Kami mulai melatih satu-dua personel untuk menjadi pelatih inti. Mereka akan dilatih secara khusus dan bertugas menyebarkan teknik pencak silat militer ke seluruh satuan,” tambahnya.
Menariknya, formulasi resmi gerakan Pencak Silat Militer kini telah disusun oleh Dinas Jasmani TNI AD, bahkan bisa diakses melalui platform digital seperti YouTube. Hal ini memudahkan proses transfer ilmu ke seluruh jajaran prajurit di berbagai wilayah.
Di sisi lain, Dandim Kediri Cup juga menunjukkan dedikasi Kodim 0809 dalam membina generasi muda. Kejuaraan ini bukan hanya sekadar lomba, tapi juga wadah pembinaan karakter, sportivitas, dan pencarian bibit atlet potensial dari kalangan pelajar.
“Silat adalah bagian dari identitas Jawa Timur. Dandim Cup ini kami gelar sebagai ajang menjaring atlet agar bisa terus berprestasi di level daerah, nasional, hingga internasional. Sekaligus ini jadi ajang mempererat hubungan antarperguruan dalam semangat persaingan yang sehat,” ujar Letkol Ragil.
Dari arena gelanggang ke pangkalan militer, pencak silat kini tak hanya bicara jurus, tapi juga semangat menjaga warisan bangsa. Dandim Kediri Cup menjadi bukti bahwa olahraga tradisional bisa menyatu harmonis dengan nilai-nilai bela negara.
jurnalis : neha Hasna Maknuna