KEDIRI – Penjelasan disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Kediri, Siswanto bahwa dirinya tidak melindungi oknum guru cabul disampaikan dihadapan perwakilan Aliansi Kediri Bersatu. Bertempat di Aula Ki Hajar Dewantara, pada Senin kemarin, dia juga menegaskan bahwa oknum guru dan dirinya juga telah dimintai keterangan di Polres Kediri Kota. Bila kemudian pengakuan ini benar, lalu siapakah oknum berusaha menghalangi para Penyidik Satreskrim Polres Kediri saat meminta keterangan kepada para orang tua siswi.
Dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Tomy Prambana memimpin penyelidikan atas dugaan kasus pencabulan. Dimana pelakunya oknum guru, terhadap sejumlah siswinya di salah satu SD Negeri di Kota Kediri. “Kami belum bisa meminta keterangan para orang tua korban. Bahkan anggota hingga diusir untuk keluar dari halaman rumah,” ungkapnya.
Kabar kini muncul, adanya oknum komite sekolah yang melarang kepada siapapun orang tua korban untuk memberikan keterangan kepada polisi. Meskipun tim penyidik telah mengantongi data sejumlah siswi menjadi korban pencabulan. Bahkan, masih menurut sumber kediritangguh.co, oknum komite inilah yang sebenarnya melarang Kadisdik untuk membawa kasus ini ke ranah pidana dan menjanjikan bisa kondisikan LSM agar tidak menggelar aksi.
“Kronologis kejadian wali murid melapor kepada komite, kemudian laporan tersebut disampaikan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah kemudian melapor ke dinas. Selanjutnya yang bersangkutan langsung dipanggil ke dinas, kemudian digelar pertemuan wali murid, komite dan kepala sekolah. Kasus ini telah diusut dan yang bersangkutan telah mengakui,” ungkap Siswanto dihadapan perwakilan aliansi saat digelar audensi.
Kesalahpahaman pun terjadi, dimana muncul dugaan Siswanto telah dianggap menyelesaikan masalah ini secara internal. Bahkan, ancaman dan tekanan pun diberikan kepada Kadisdik bila tidak menuruti arahan oknum komite ini, akan digelar aksi serta membongkar borok Dinas Pendidikan. “Bagi kami, siapapun yang menghalangi kasus ini patut diduga melindungi predator. Apalagi Polisi telah menunjukkan komitmennya serius menanggani kasus ini,” tegas Supriyo, mewakili Aliasi Kediri Bersatu.