KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri terus menggencarkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Hingga akhir Mei 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 12 ribu warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari instruksi langsung Bupati Hanindhito Himawan Pramana. Selain menyasar masyarakat umum, CKG akan mulai difokuskan pada kalangan pelajar usia 5 hingga 18 tahun.
“Program ini diawali dari SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School, dan akan dilanjutkan ke sekolah-sekolah lain pada tahun ajaran baru 2025/2026,” ujar Khotib
Program ini bertujuan untuk deteksi dini terhadap penyakit tidak menular yang berisiko tinggi, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, kanker, hingga stroke. Jika ditemukan gejala atau faktor risiko, warga akan diarahkan untuk pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan menggunakan jaminan kesehatan yang dimiliki.
Khotib menekankan pentingnya masyarakat memiliki jaminan kesehatan, agar penanganan terhadap penyakit dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
“Kalau ada indikasi penyakit, bisa langsung ditindaklanjuti di puskesmas atau rumah sakit,” tambahnya.
Sejalan dengan arahan Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito, program CKG diharapkan mampu meningkatkan angka harapan hidup masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2024 angka harapan hidup di Kabupaten Kediri tercatat 75,07 tahun, meningkat 0,22 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Di lingkungan sekolah, pelaksanaan CKG juga menjadi bagian dari proses seleksi masuk siswa baru. Seperti yang dilakukan di SMA Dharma Wanita 1 Pare, pemeriksaan kesehatan menjadi syarat kelulusan seleksi, mencakup kesehatan fisik dan mental.
Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri menjelaskan, pemeriksaan di sekolah difokuskan pada skrining penyakit tidak menular, seperti tekanan darah tinggi dan kadar gula darah.
“Hasil pemeriksaan akan kami laporkan ke sekolah sebagai data rekap dan bahan rujukan, terutama jika ditemukan faktor risiko. Ini penting karena para siswa akan menjalani kehidupan di asrama,” jelasnya.
Jika ditemukan gangguan kesehatan, calon siswa akan dirujuk ke puskesmas. Penanganan lebih lanjut dapat dilakukan di rumah sakit jika dibutuhkan.
Dengan pendekatan proaktif melalui program CKG ini, Pemerintah Kabupaten Kediri berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pola hidup sehat, serta mampu menjaga produktivitas dan kualitas hidup dalam jangka panjang. (*)