PONOROGO – Ribuan masyarakat dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP) tumplek blek merah-kan Ponorogo. Mengikuti jalan santai ‘mlaku bareng’ digelar DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Jawa Timur dalam rangka memperingati HUT ke-50 PDIP di Alun-Alun Ponorogo, Minggu(26/02).
Jalan santai diberangkatkan Sekjen PDIP Hasto Kristianto didampingi Ketua DPD BMI Jawa Timur yang juga Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko didampingi Wakil Bupati Lisdyarita.
Turut hadir, sejumlah politikus senior partai bernomor urut tiga dalam pemilu, Kanang Budi Sulistyo selaku Ketua Harian DPD PDIP Jatim, Plt Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah, Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno, Ketua DPC PDIP Ponorogo Bambang Juwono serta jajaran pengurus.
Dalam sambutannya, Sekjen PDIP Hasto Kristianto menyampaikan saat 2004 silam, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri juga hadir di Alun-Alun Ponorogo bersama kader PDIP asal Ponorogo Hery Ahmadi yang sekarang menjadi duta besar di Jepang.
“Selamat mengikuti jalan santai bersama BMI dalam rangka HUT ke-50 PDIP. Kesejatian watak PDIP adalah partai dari rakyat, yang memiliki rekam jejak panjang, berjuang untuk kemerdekaan Indonsia raya,”ucap Hasto Kristianto.
Tiga Perspektif PDIP
Hasto menyampaikan tiga perspektif PDIP yaitu perspektif ideologis, perspektif historis, perspektif kerakyatan dan ditambah perspektif masa depan Indonesia Raya. “PDIP memiliki tiga perspektif yaitu perpektif ideologi yang jelas, prespektif historis, dimana PDIP bukan partai kemarin sore yang telah digembleng dengan terpaan gelombang, sehingga tanpa rakyat kita tidak ada apa-apa,” tegasnya.
Sebagai perspektif ketiga, Hasto menjelaskan yaitu perspektif historis, ”PDIP ada semenjak bangsa ini ada, kita harus terus menegakan Pancasila di Indosnesa raya. Ketiga perspektif historis, karena dukungan rakyatlah mampu membangun Indonesia,” tambahnya.
Ditambahkan Hasto, PDIP sebagai partai yang menyatu dengan rakyat, membawa program kongkrit untuk rakyat. Memberikan pendidikan keluarga, bukan sekedar orientasi elektoral yang dimulai perhatian dari ibu ibu yang hamil dengan dipersiapkan gizi, sehingga melahirkan generasi muda yang cerdas, tidak ada lagi stunting. Karena itu stunting dianggapnya bukan persoalan main-main.
“Stunting bukanlah persoalan main-main, karena dari 100 kelahiran ada 22 yang mengalami stunting, sehingga kita harus mengutamakan kecukupan gizi bagi ibu hamil,”tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto Kristianto juga menyempatkan diri mengucapkan selamat ulang tahun ke 52 kepada Ketua BMI Jatim Sugiri Sancoko. Bupati Ponorogo langsung menyampaikan ucapan terima kasih. “Semoga dapat menerjemahkan dan merealisasikan cita-cita Bung Karno sebagai pendiri bangsa Indonesia,” tutup Hasto.
Jalan santai dengan start dan finish dari depan paseban alun alun Ponorogo tersebut, panitia menyediakan hadiah utama tiga sepeda motor dan hadiah lainya yaitu tiga tv led, tiga sepeda gunung, tiga kulkas serta sejumlah hadiah hiburan lainya.
Tak hanya berbagi hadiah, juga membagikan sejumlah paket sembako kepada abang becak yang biasa mangkal di seputaran Alun-Alun Ponorogo
Editor : Nanang Priyo Basuki