KEDIRI – Suasana rumah milik Suis Paryono terlihat sepi, berada di Jalan Serut RT. 03 RW. 05 Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem. Saat jurnalis kediritangguh.co datang, Minggu (21/05), lelaki sehari-hari bekerja serabutan ini menyambut dengan sangat ramah. Sementara di ruang tengah, Anang Gumilang tergolek lemah atas penyakit kanker tulang menjadikan kaki sebelah kiri bengkak.
“Kami hanya tinggal berdua, ibunya Anang sudah meninggal tahun 2012 lalu. Saya kemudian menikah lagi dengan janda dekat rumah. Namun sekarang pisah ranjang karena istri saya memilih mengurus anak kandungnya,” ucapnya.
Dia pun mengaku pernah berkirim surat kepada Bupati Kediri saat itu, Hariyanti Sutrisno namun hingga sekarang belum ada balasan dari pihak pemerintah kabupaten. Dituturkan Suis, Anang mengalami kanker i sebelum pandemi covid 19 merebak.
“Awalnya ia merasakan sakit di daerah lutut kakinya, lalu dilakukanlah tindakan operasi. Sejak kecil dia memang suka bermain sepak bola, mungkin tidak menghiraukan sakit akibat jatuh bermain bola,” jelasnya.
Anang sendiri sebenarnya sempat bekerja di Bali ikut salah satu saudaranya di usaha jasa travel. “Mungkin tindakan operasi dilakukan di Bali kurang tepat. Kemungkinan ring yang dipasang ke kaki mengalami karat atau pemasangannya tidak tepat. Saya sempat ditawari rujukan oleh pihak RS Simpang Lima ke RS Syaiful Anwar, namun surat tersebut hingga sekarang belum ada,” terangnya.
Akhirnya dia pun nekat berkonsultasi dengan pihak RS. Syaiful Anwar dengan berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS). “Pihak RS Syaiful Anwar menyampaikan belum siap melakukan operasi karena terkendala peralatan. Saya juga telah menjual sebidang tanah untuk kesembuhan anak saya dan kini tidak ada lagi harta selain rumah ini. Saya berharap bapak bupati berkenan memberikan bantuan demi kesembuhan anak saya,” harapnya.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki