KEDIRI – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri secara resmi melaunching sekolah jurnalistik Jayabaya Institute di Kampus Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, pada Rabu (6/7/2022) siang. Ketua AJI Kediri Danu Sukendro mengatakan, lembaga pelatihan ini lahir untuk menjawab tantangan era digital yang menuntut sosok profesional dan berkompeten sebagai pengelola media digital maupun media sosial secara mandiri, serta mengasah skill berkarier secara profesional di industri digital.
“Peluncuran sekolah jurnalistik ini menjadi program kerja pengurus AJI Kediri 2021-2024, sekaligus menjawab tantangan peningkatan kompetensi jurnalis warga di tengah perkembangan zaman,” kata Danu Sukendro.
Rektor UNP Kediri Dr. Zainal Afandi mengapresiasi lahirnya Jayabaya Institute. Lembaga ini diharapkan dapat memberikan alternatif ruang belajar mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang tersebut dan siap terjun menjadi seorang jurnalis. “Banyak mahasiswa UNP yang berminat untuk terjun dibidang jurnalistik. Nanti mahasiswa bisa untuk magang di AJI dan juga bergabung menimba ilmu di Jayabaya Institute,” tambah Zainal Afandi.
Launching Jayabaya Institute diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) yang mengambil tema ‘Penguatan Jurnalisme Komunitas di Era Digital’. Diskusi membedah tentang akar masalah pelaporan, belenggu UU ITE serta kebebasan berekspresi. Diskusi yang dipandu Rino Hayyu, pengurus AJI Kediri juga mengupas pengembangan jurnalisme komunitas.
Jayabaya Institute Ruang Belajar Bersama
FGD berlangsung secara interaktif. Semua yang undangan hadir ikut memberikan pendapat. Mewakili dua orang akademisi yaitu, Prof. Dr. Subadri Agan dan Sempu Dwi Sasongko, sejumlah praktisi media dan lembaga profesi jurnalis masing-masing; Dwijo Utomo Maksum (Pemimpin Redaksi Kediripedia.com), Hari Tri Wasono (Pemimpin Umum Bacaini.id), Bambang Iswahyudi (Pemimpin Redaksi Koran Memo/Ketua PWI Kediri), Roma Dwi (Ketua IJTI Kediri), Yacob Bastian (KSTV), mahasiswa serta tokoh komunitas di Kediri.
Ketua Tim Penyusun Fadly Rahmawan mengatakan, Jayabaya Institute adalah lembaga pelatihan jurnalistik, media dan komunikasi AJI Kediri. Keberadaannya berangkat adanya kendala dalam memproduksi konten secara profesional, baik berupa konten tulisan, foto video maupun grafis.
“Jayabaya Institute hadir sebagai lembaga pelatihan dan ruang belajar bersama bagi jurnalis, konten creator dan calon konten creator, untuk mengasah skill agar bisa berkarier secara professional di industri digital,” ungkap jurnalis televisi ini. Dengan latar belakang tersebut, Jayabaya Institute memprogramkan berbagai kegiatan dan program, seperti serial pelatihan jurnalistik, pelatihan audio visual, pelatihan fotografi dan pelatihan design grafis.
Pada pertengahan Juli 2022 nanti, Jayabaya Institute akan menggelar pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa. Kelas jurnalistik untuk mahasiswa ini adalah pelatihan jurnalistik, dimana peserta akan dilatih untuk menulis naskah atau berita di media internal atau media sosial mereka menjadi lebih menarik. Baik itu naskah berita, hard news maupun feature. Dengan durasi pelatihan sebanyak empat kali pertemuan (2 kali teori, 2 kali praktek dan pendampingan).
Kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara AJI Kediri dengan FKIP UNP Kediri dan UNP Kediri yang bersepakat bekerja sama dalam bidang riset, pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan penerbitan. Penandatangan dilakukan oleh Ketua AJI Kediri Danu Sukendro dengan Rektor UNP Dr. Zaenal Afandi beserta Dekan FKIP UNP Kediri Dr. Mumun Nurmilawati. (*)