KEDIRI – Suasana haru membuncah di Aula Rupatama Polres Kediri Kota, Selasa (3/6), saat 35 purnawirawan Polri dan ASN resmi dilepas dalam upacara Wisuda Purna Bhakti periode Agustus 2024 hingga Mei 2025. Di antara rangkaian prosesi, tak sedikit mata yang berkaca, menyiratkan kebanggaan atas pengabdian yang telah ditunaikan dengan sepenuh hati.
Momen sakral ini bukan sekadar seremoni, tapi penanda akhir dari sebuah perjalanan panjang di institusi kepolisian—tempat mereka menabur bakti dan mengukir sejarah pengabdian. Aula dipenuhi atmosfer emosional, di mana keheningan penuh rasa menjadi bahasa yang lebih lantang dari sekadar kata.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para purnawirawan dalam sambutan yang menyentuh.
“Pemberhentian dengan hormat dengan hak pensiun adalah penghargaan tertinggi atas dedikasi dan loyalitas Bapak dan Ibu. Keberhasilan Polres ini tak bisa dilepaskan dari peran nyata para purnawirawan dalam melayani masyarakat,” ucap Kapolres penuh makna.
Acara ditutup dengan tradisi pedang pora—sebuah penghormatan terakhir dalam barisan kehormatan—serta jabat tangan perpisahan dari para pejabat utama (PJU) dan Kapolsek se-jajaran. Namun puncak haru datang saat para purnawirawan diantar menuju Wisma Kapolres dengan naik becak, simbol kehangatan dan kedekatan antara institusi dan anggotanya.
Mengubah Ritme Hidup

AKBP (Purn) Mukhlason, salah satu sosok yang ikut diwisuda, mengenang masa pengabdiannya yang singkat namun padat. Meski hanya menjabat Kabagops selama delapan bulan pada 2025, ia merasa tugas yang diembannya setara lima tahun, mengingat padatnya agenda seperti Pilpres, Pilkada, dan berbagai operasi.
“Yang paling menantang setelah pensiun adalah mengubah ritme hidup dan menata kembali keuangan. Saya berharap rekan-rekan yang masih aktif bisa mulai mempersiapkan masa pensiun dari sekarang,” tutur Mukhlason dengan nada reflektif.
Sementara itu, AKBP (Purn) Abraham Sisik, mantan Kabagops tahun 2024, meninggalkan pesan sarat makna bagi generasi penerus. Ia menyoroti pentingnya penanganan pengamanan Liga 1 yang rawan konflik, serta menjaga harmonisasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Jangan berseberangan dengan media, kepala desa, atau ormas. Bangun komunikasi dan koordinasi yang baik. Dan ingat, saat pengamanan, jika ada korban, selamatkan dulu nyawanya. Itu prioritas utama,” pesannya kepada AKP Iwan, Kabagops saat ini.
Wisuda Purna Bhakti ini bukan hanya perpisahan, melainkan selebrasi atas pengabdian. Sebuah titik jeda dari perjalanan panjang, di mana semangat dan nilai-nilai luhur yang ditinggalkan akan terus menjadi obor penerang bagi mereka yang masih mengemban tugas.
jurnalis : Anisa Fadila