KEDIRI – Selain anak didik, torehan prestasi juga diberikan kesempatan kepada tenaga pengajar. Salah satunya digelar Lomba Guru Produktif Inovatif Motivator dan Berkarakter (PRIMA) digelar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur. Meski persiapan tiga hari, Intan Ayu Idha Wulandari, Guru SMAN 2 Pare mampu menyabet predikat terbaik II jenjang SMA. Setelah sebelumnya meraih predikat terbaik se-Kabupaten Kediri.
Meski masih berstatus guru bantu, namun tidak menghalangi semangat Intan dalam mencetak generasi unggul terutama pada mata pelajaran Biologi dan karya ilmiah. “Kami mendapatkan kabar pada Jumat, kemudian Senin diminta segera menyerahkan materi kemudian pada Selasa digelar lomba dan Alhamdullilah mampu meraih juara II tingkat provinsi diikuti 27 peserta se-Jawa Timur,” ungkapnya, Sabtu (18/12).
Perempuan kelahiran 9 April 1998, kini tengah menempuh pendidikan S2 pada Universitas Negeri Malang (UNM). Rupanya salah satu penyemangatnya, dia juga alumni SMAN 2 Pare. Atas kecerdasaan dimiliki, saat menempuh S1 Pendidikan Biologi (UNM), Intan hanya membutuhkan waktu 3,5 tahun. “Mohon doa restunya, saat ini kami menyelesaikan pendidikan S2,” ucapnya, diakui hanya membutuhkan waktu 1,5 tahun.
Juara Guru PRIMA

Tinggal di Jl. Harinjing 271 Dusun Karangdinoyo Desa / Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, rupanya sarat penuh prestasi sebelumnya. Dia juga dinobatkan sebagai Duta Smart Learning and Caracter Center (SLCC) Jawa Timur. “Lomba ini semacam inovasi media pembelajaran. Media yang saya buat berbentuk aplikasi nama Bio VLab, kepanjangan dari Virtual Laboratory,” jelasnya.
Karena masa pandemi dan sistem pembelajaran online, menjadikan inspirasinya membuat laboratorium virtual. Dengan fasilitas aplikasi ini, maka siswa melakukan praktikum cukup dari rumah seperti berada di Laboratorium Biologi. “Siswa mengetahui alat bahan petunjuk praktikum kemudian setelah alat ini digerakkan akan muncul reaksi. Setiap siswa diberi kesempatan untuk pre test kemudian masuk ke pratikum dan selanjutya post test untuk mengupload hasil laporan pratikum,” terangnya.
Dia pun berencana aplikasi buatannya ini akan dipatenkan dan dimasukkan dalam aplikasi playstore. “Saat ini saya berkolaborasi dengan teman yang ahli IT untuk dibuatkan aplikasi dan sejumlah menu,” ungkap Intan. Satu hal perlu diberikan apresiasi, meski masa pandemi, namun sosok guru ini masih memikirkan anak didiknya agar tetap bisa maksimal belajar di rumah. Apalagi, bila aplikasi ini telah jadi, semua siswa SMA cukup mengakses melalui handphone berbasis android.
Lalu apa harapannya? “Secara pribadi ingin memovitasi seluruh guru di Kabupaten Kediri aktif selalu membuat inovasi. Demi meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Kabupaten Kediri. Dengan menguasai tekhnologi, juga diperlukan bagi para guru agar kemampuan anak didiknya juga mengikuti kemajuan tekhnologi,” imbuhnya.