KEDIRI – Cita-cita Kota Kediri menjadi Zero Waste City mulai terwujudkan dengan diresmikan Instalasi Pengolahan Sampah Domestik (IPSD) berada di TPS 3R Banjarmlati, Jumat (25/11). Disampaikan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu bakar, bahwa semua ini butuh upaya besar dalam menanggulangi sampah di Kota Kediri.
“Bahwa menanggulangi masalah sampah itu tidak bisa sendirian, sehingga kita melakukan kerjasama dengan PT Sagara Hijau Indonesia. Perusahaan ini memiliki mesin pengolahan sampah yang diletakkan di TPS 3R Banjarmlati,” ungkap Mas Abu sapaan akrab wali kota, usai meresmikan dilanjutkan penandatanganan prasasti.
“Di Kota Kediri ini permasalahannya adalah sampah. Semakin ramai Kota Kediri maka sampah yang dihasilkan pun juga semakin besar. Langkah Ini adalah wujud komitmen Kota Kediri untuk menjaga sustainability tentang alam di Kota Kediri,” imbuh wali kota didampingi Kepala DLHKP, HM. Anang Kurniawan.
Bahwa TPS, diharapkan orang nomor satu di Kota Kediri, akan dijadikan percontohan pengolahan sampah. Bahwa sampah yang masuk di TPS 3R, diharapkan tidak boleh keluar lagi. Lebih lanjut, Mas Abu mengatakan tiap harinya ada sekitar 3 ton sampah yang dapat diolah. Sampah setelah dipilah ada yang dijadikan pupuk, pakan ternak, bahan bakar pabrik sederhana dan lainnya.
Pemilahan sampah dilakukan menggunakan alat conveyor dan ternyata sebesar 40% sampah di TPS 3R Banjarmlati adalah sampah makanan (food waste). Sampah yang berasal dari makanan ini nantinya akan dimakan oleh magot, untuk sampah plastik, kertas dan lainnya akan dikeringkan, dipadatkan kemudian dijadikan bahan bakar.
Bila langkah ini berhasil, Mas Abu kembali menegaskan, akan mengaplikasikannya ke semua TPS 3R lain dimiliki Pemerintah Kota Kediri. Jika semua aplikasi IPSD di TPS 3R berjalan dengan baik, maka sekitar 15% permasalahan sampah di Kota Kediri dapat tertangani. “Kalau mau dibuat yang lebih besar, masih memungkinkan di TPS kita. Jadi di TPS kita tidak selalu menyediakan lahan tapi bisa memproduksi seperti itu. Ini adalah langkah awal yang sangat baik dan saya kira ini berkelanjutan,” imbuhnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki