KEDIRI – Gabungan organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan mendatangi Kantor Bersama Samsat Kota Kediri, Dinas Perhubungan dan Mako Satpol PP, Kamis (27/06).
Massa tersebut diantaranya dari PC SAPMA Pemuda Pancasila, Saroja, GMBI dan GPM Swahira.
Kehadirannya, meminta pihak terkait memberantas pungli di Samsat, penindakan parkir liar dan menutup penitipan sepeda motor di kawasan sekolah terutama tingkat SMP sederajat.
“Banyak di media diberitakan bahwa penyumbang kecelakaan didominasi oleh pelajar. Kami sangat prihatin,” ucap Arif Fatikhunada selaku Ketua GPM Swahira dalam orasi.
Saat mendatangi Dinas Perhubungan, massa ditemui Sekretaris Dinas Perhubungan Andik Arafik. Dia pun menjelaskan, bahwa kini telah dibentuk tim intensifikasi untuk penegakkan parkir liar.
“Kita punya 5 bis 1 elf untuk dipergunakan sebagai angkutan pelajar. Ini sudah kita maksimalkan semua. Kalau ditanya kurang ya kita kurang. Karena kita ada 46 kelurahan yang harus dilayani. Anggaran kita terbatas dan akan berusaha mengusulkan ke Kementerian Perhubungan untuk penambahan bis,” terangnya.
Massa kemudian menuju Mako Satpol PP dan ditemui Agus Sutrisno selaku Sekretaris Satpol-PP. Didampingi Agus Dwi Ratmoko selaku Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum).
Massa menuntut keberadaan Satpol PP memiliki peran aktif atas maraknya pelajar. Diduga belum cukup usia naik sepeda motor di jalan umum. Menitipkan sepeda motornya di kawasan sekolahnya.
“Tuntutannya bukan menutup tempat penitipan sepeda motor. Tapi membatasi tidak menerima pelajar hendak menitipkan. Kita akan rapat koordinasi dengan satker terkait sebagai tindak lanjut,” ujar Agus Dwi Ratmoko saat dikonfirmasi.
Massa kemudian melanjutkan aksi ke Mapolres Kediri Kota. Dikatakan Bagus Romadhon selaku koordinator lapangan. Pihaknya akan melakukan audensi dengan Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan editor : Nanang Priyo Basuki