KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), merencanakan akan melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di tahun depan. Acara dikemas Forum Group Discussion (FGD), berlangsung selama dua hari dan berakhir Jumat (15/12) malam.
Disampaikan Wahyu Kusuma Wardhani selaku Kepala Disperindag, ini merupakan acara di akhir tahun mengajak beberapa pelaku usaha dan UMKM. Untuk menggali permasalahan selama ini terjadi di Kota Kediri, dalam rangka pembinaan UMKM dan penataan PKL.
“Nantinya menjadi konsen kami di 2024, saran dan masukan dari mereka yang kami undang dalam dua hari ini sangat diperlukan. Memang banyak stakeholder yang perlu kita ajak bicara. Jadi kita memilah dan memilih. Pertemuan ini tidak berhenti sampai sini, nanti kita tindaklanjuti di pertemuan berikutnya di level yang lebih tinggi,” terangnya.
Poin utama dari FGD ini lebih banyak kepada pemasaran. “Bagaimana dagangan UMKM itu bisa laku dan saran mereka bagus, adanya digital marketing. Kaitan PKL memang harus ada penataan dan dibuat konsep zona tematik. Misalnya, di Jalan Dhoho itu fokus pada nasi goreng dan nasi pecel, bisa menjadi ikonik Kota Kediri.
Saat disinggung, bahwa selama acara dua hari dimana pembiayaan acara ini bersumberkan APBD Kota Kediri. Dimana peserta diundang, sebagian besar, merupakan alumni dari salah satu SMA Negeri favorit di Kota Kediri. Wahyu membenarkan, karena bagian dari relasi dan dirinya merupakan bagian dari alumni sekolah tersebut.
“Kebetulan saja, sebagian alumni SMADA yang sama dengan saya. Kita ajak ngobrollah, orang namanya ngobrol itu kan kalau kita tidak kenal sama orang kan gak enak. Temanya ngobrol santai, kalau kita kenal bisa lebih nyambung,” ungkapnya.
Jurnalis : Sigit Cahay Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki