KEDIRI – Suasana duka masih menyelimuti keluarga almarhum keluarga Ahmad Adetya Patria Nanda. Ditemukan bersimbah darah di wilayah Ngasem kemudian setelah mendapatkan perawatan medis di RS. Aura Syifa dinyatakan meninggal diri. Pihak Polres Kediri melalui Kasat Reskrim AKP Rizkika Atmadha menyatakan, korban meninggal karena insiden kecelakaan dan kasusnya dilimpahkan ke Satlantas.
Kejadian ini sempat viral di sejumlah media sosial, bukan hanya pihak keluarga namun sejumlah teman dekat hingga berita ini diturunkan masih merasakan duka mendalam atas kejadian ini. Ditemui di tempat dia tinggal, Mega dan Siti, merupakan istri dan ibu kandungnya berkenan meluangkan waktu untuk berbagi kisah sedih ini.
Mega membenarkan bahwa jam 2 malam masih komunikasi dengan suaminya alrmauh Adit sapaan akrabnya. Dia menjelaskan bahwa dalam chat whatsapp ini, awalnya mega menanyakan kemana belum pulang ke rumah, lalu almarhum menjawab suruh tidur saja.
Lalu Mega menjelaskan sempat tertitur dan ketika bangun pagi, suaminya belum pulang. Lalu Mega mengirimkan pesan ke handphone suaminya dan berusaha mencari keberadaan almarhum di tempat tinggal ibu kandungnya, akan tetapi tidak ditemui.
Kemudian sekira pukul 7 pagi, dirinya mendapat pemberitahuan melalui Ketua RT dan ternyata suaminya berada di RS Aura Syifa. “Terkait dengan kronologi, kami masih bertanya-tanya. Jika memang kecelakaan, kenapa tidak ada bekas luka seperti jatuh pada tubuh suami,” ucapnya.
Mega juga menuturkan, ketika mendampingi suami di RS Aura Syifa tidak menemukan luka dan darah di kepala. “Hanya dari hidung dan mulut keluar darah. Jadi tidak ada darah keluar dari kepala. Hingga sekarng kami juga menunggu hasil visum,” jelasnya.
Salah satu tetangga korban turut mendampingi Mega menyatakan, jika memang benar terjadi kecelakaan. Seharusnya ada baret–baret atau bekas luka yang ada di tubuh korban seperti tangan. “Tetapi tangan korban sangat bersih tidak ada bekas luka apapun. Bajunya juga bersih masih dimasukkan. Jika memang kecelakaan, korban memakai kaus pendek, otomatis tangan tangan korban ada luka seperti gesek atau luka hantaman,” ungkap tetangga.
Mega menambahkan kemarin mengajak teman yang bisa membuka Hp milik korban. Dengan tujuan untuk membantu Kepolisian, agar mengetahui kasus sebenarnya.
“Namun ketika saya mendatangi Polres Kediri, tidak mendapatkan HP miliknya. Alasannya dijadikan barang bukti. Saya juga mendapat kabar dari Polsek Ngasem, jika kasus ini diserahkan ke Polres Kediri dan disuruh menunggu,” kata Mega
Terkait luka, ibu kandung korban juga menyatakan bahwa tanggan anaknya tidak ada luka apapun. Dari keterangan salah satu tetangga yang menyaksikan saat di kamar jenasah, darah Adit disedot dengan menggunakan selang.
Mega juga mengatakan suaminya tidak pernah mempunyai musuh dalam pertemanan dan lingkungan kerjanya. Mega dan Siti menegaskan semasa hidup Adit, tidak pernah bercerita tentang masalah dengan orang lain.
“Kami juga heran dikabarkan mengkonsumsi minuman keras. Padahal jika ada orang minum, dia merasa tidak nyaman,” ucap Mega.
Lalu apakah ada firasat sebelum meninggal? “Suaminya mimpi beberapa hari di rumah ada banyak lalat. Menurut saya, mimpi seperti itu ada pertanda yang kurang baik. Lalu sebelum berangkat keluar, sebenarnya saya sempat melarang dan ingin ikut. Saya sempat ingatkan jika Sabtu akan ke Monumen SLG untuk main dan beli jajan. Karena ini merupakan acara rutin keluarga kami,” terangnya.
Mega dan Adit telah menikah 3,5 tahun dan hasil pernikahan ini dikaruniai satu orang anak laki-laki belum genap berusia 3 tahun. Selain memikirkan keluarga, Adit juga bertanggung mencukupi kebutuhan ibu kandungnya telah lama menjanda. Kemudian juga mencukupi kebutuhan adik perempuan, yang tahun ini akan memasuki bangku kuliah.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki