KEDIRI – Acara Kota Kediri Bersholawat digelar Pemerintah Kota Kediri, awalnya bertempat di GOR Jayabaya, berpindah di Stadion Brawijaya. Hal ini dibenarkan Samsul Bahri selaku Kasatpol PP Kota Kediri, dimana acara hadirkan Habib Syech, juga sarana sosialisasi gempur rokok ilegal.
Pemindahan lokasi ini, kemudian menjadi sorotan para pecinta bola termasuk Persikmania. Menginggat, pada 27 Oktober nanti, akan digelar Derby Super Big Match Jatim. Mempertemukan tuan rumah Persik Kediri menjamu Persebaya Surabaya.
“Tapi saya yakin, dipakainya Stadion Brawijaya untuk sholawatan itu bukan tanpa tujuan. Tujuannya yang saya nilai menunggu reaksi dari Persik terutama supporter. Kalau suporter bereaksi, nanti bisa dibenturkan dengan agama,” ungkap Bagus Hutomo, Ketua Aliansi Suporter Persik dikonfirmasi, Kamis (19/10).
Ketua Panpel Persik Kediri, Widodo Hunter memilih tidak berkomentar dan diminta berkonfirmasi langsung kepada pihak penggelola rumput ditunjuk Manajemen Persik Kediri. Melalui Triyono selaku Tim Maintenance PT. Lestarindo Soccerfield didapat penjelasan, jika dirinya juga kaget setelah mendapat kabar tersebut.
“Informasi terkait sholawatan itu mendadak, sebelumnya rencana kita akan beri pupuk pada rumput. Sedangkan pemupukan mepet dengan acara sholawatan. Seumpama sekarang dipupuk terus tanggal 21 dipakai sholawatan, akan tidak maksimal atau tidak bereaksi. Rumput akan jadi kuning kalau airnya tidak maksimal. Karena pupuk memberi efek panas pada daun,” jelasnya.
Terkait apakah berdampak pada kualitas rumput? Triyono menyerahkan sepenuhnya kepada panitia penyelenggara sholawatan.
“Kalau aman tidaknya, nanti tergantung acaranya apa bisa dikondisikan. Seperti buang sampah sembarangan, puntung rokok dan sampah makanan. di sini rumputnya berbeda dengan yang lain, daun-nya tipis. Seperti saat Upacara 17 agustus kemarin, banyak bekas sepatu pantofel,” keluh Triyono.
jurnalis : Sigit Cahya Setyawan editor : Nanang Priyo Basuki