KEDIRI– Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana justru memberikan hadiah pelatihan atau diklat mandiri di tahun 2023. Diberikan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), karena berani menyampaikan kritik secara langsung untuk Pemerintah Kabupaten Kediri .
Hadiah pelatihan mandiri ini disampaikan bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut di hadapan CPNS. Akan mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Formasi 2021 di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Senin (31/10).
Awalnya, Mas Dhito meminta maju tiga orang dari 78 peserta pelatihan dasar tersebut untuk menyampaikan kritik di depan seluruh peserta, tim teaching, dan Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Kediri. “Kira-kira kritik paling tajam apa dari panjenengan yang bisa membangun secara konstruktif bagi Pemerintah Kabupaten Kediri,” kata Mas Dhito.
Mendapat permintaan agar diberi kritikan, dari orang nomor satu di Kabupaten Kediri. Tiga orang CPNS, diantaranya Feni Putri, CPNS ditempatkan di Badan Kepegawaian (BKD) Kabupaten Kediri sebagai penyusun program anggaran dan pelaporan. Mengkritik masih seringnya terjadi penumpukan agenda dan penyerapan anggaran di akhir tahun yang dinilai kurang efektif dalam realisasinya.
“Sudah sangat biasa di akhir tahun seperti ini kita dikejar-kejar oleh angka penyerapan. Jadi yang saya harapkan untuk perencanaan lebih bagus lagi di awal tahun,” kata Feny. Menanggapi hal tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Kediri tersebut bakal melakukan evaluasi dan mengaku akan memanggil kepala dinas terkait penyerapan anggaran.
“Memang ini akan menjadi evaluasi, mulai lusa semua (kepala) dinas akan saya panggil mbak. Sebenarnya ini sudah menjadi agenda kami, tapi akan saya percepat,” tegas bupati yang hobi bervespa tersebut.
Mas Dhito menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengevaluasi struktur dinas-dinas yang ada. Disisi lain, pihaknya juga mengingatkan pentingnya CPNS untuk terus meningkatkan kinerjanya dengan empat instrumen yang dapat berpengaruh terhadap kompensasi yang didapatkan.
Instrumen tersebut telah ditentukan dalam Panjalu Jayati Corporate University (Panji CorpU). Yakni, kualifikasi, kompetensi, kinerja dan disiplin dalam bekerja. “Bagaimana menjaga kompetensi, apa yang ada di diri panjenengan ini harus di asah terus,” tutur Mas Dhito.
Selain Feny, Emy Kusuma, CPNS bertugas di Rumah Sakit SLG serta Alfi Rahman, memberikan kritik mengenai perhatian terhadap tenaga kesehatan dan evaluasi serta monitoring terhadap kinerja ASN. Alih-alih bernasib naas, justru Mas Dhito mengucapkan terima kasih telah mendapatkan kritikan di masa pemerintahannya.
Editor : Nanang Priyo Basuki