KEDIRI – Keberadaan Alun-Alun Kota Kediri kini dalam tahapan pembangunan total, diharapkan tidak meninggalkan kearifan lokal serta memperhatikan keberadaan bangunan lain di sekitarnya. Hal ini disampaikan Hariyanto, salah satu design lokal yang juga membuka jasa konsultan Sakkal Production.
Berbekal nyali, dia pun mencoba membuat design alun-alun dan sempat menjadi viral di media sosial.
“Memang viral di media sosial design saya terkait Alun-Alun Kota Kediri. Bahkan, banyak yang mengira, saya yang mendesign bangunan penuh sejarah ini. Namun sebenarnya tidak, kabarnya digarap orang luar kota dan kini dalam proses persetujuan DPRD Kota Kediri,” terang warga Jalan Halim Perdana Kusuma Kota Kediri, dikonfirmasi Kamis (22/06).
Sejumlah anggota dewan saat dikonfirmasi membenarkan, hingga saat ini belum menerima design resmi terkait Alun-Alun. Dimana sebelumnya sempat digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan, design diajukan ditolak hampir semua anggota dewan.
“Jika melihat design yang ditolak anggota dewan wajar. Memang terlihat megah dan bangunan modern. Namun jangan dilupakan, bahwa Alun-Alun merupakan tempat penuh sejarah, meski salah satu ikon-nya Patung Mayor Bismo bukan merupakan cagar budaya. Namun ini merupakan satu kesatuan dari Pendopo dan Masjid Agung, dimana Kediri menyimpan banyak sejarah harusnya dilestarikan,” terangnya.
Terkait patung kini disandarkan di pohon dan ditutupi terpal warna biru, mendapat sorotan dari lelaki akrab disapa Thole.
“Seharusnya jika perencanaan matang, sudah dibuatkan pedestal untuk lokasi yang baru. Jadi begitu dipindah langsung menempati tempat baru. Ini menandakan pihak pemerintah kota belum siap. Lalu akan membuat bangunan dua lantai untuk UMKM? Lihat pasar tradisional yang dibangun bertingkat, apakah ramai pembeli?,” jelasnya.
Selain itu, keberadaan bangunan di sisi utara jelas bakal menutupi Pendopo Panjalu Jayati milik Pemerintah Kabupaten Kediri. “Pasti menutupi pendopo, bagian alun-alun sisi selatan sudah dijadikan bangunan Mall. Sekarang sisi utara juga akan dibuat bangunan bertingkat. Luasan alun-alun juga bakal berkurang,” imbuh Thole.
Dirinya sebenarnya berharap, bisa bertemu Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Untuk menyampaikan uneg-uneg sebelum alun-alun dibangun kembali. Apalagi dia mendapat kabar, bahwa anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit.
“Mulai design kabarnya dibantu perusahaan swasta, perencanaan mencapai 1 miliar lebih hingga pembangunannya mencapai 145 miliar. Apalagi kita semua tahu, Mas Abu (Walikota Kediri, red) merupakan tahun terakhirnya menjabat,” tegasnya.
editor : Nanang Priyo Basuki