KEDIRI – Meski tumpukan karung berisi tulang telah dibersihkan di lokasi persawahan Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto. Namun menyisakan aroma tidak sedap dari gudang masih berdiri, milik Supriyadi warga Desa Manyaran Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Akhirnya perwakilan LPMK, Karang Taruna dan warga mendatangi lokasi tersebut memasang sejumlah kertas bertuliskan Disegel Rakyat.
Kehadiran bangunan terbuat dari seng, berada tidak jauh dari Ponpes Al Mahrusiyah dan jalan raya, menimbulkan bau yang cukup menyengat.
“Tulang-tulang tersebut sudah dipindahkan mulai jam 20.00 kemarin sampai jam 05.00,” ungkap Moh. Subagya selaku Kepala Kelurahan Ngampel dikonfirmasi Selasa (16/04) di ruang kerjanya. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Babinkamtibmas dan ditinjaklanjuti pemilik telah dipanggil ke Polsekta Mojoroto.
Masih Bau Menyengat

Pihak pemilik kemudian membuat surat pernyataan, selain memindahkan tulang juga akan membongkar bangunan gudang. “Iya tidak ada ijin ke kami, berawal dari laporan warga dan pondok bahwa ada bau menyengat hingga radius 500 meter,” terang Lurah Ngampel.
Untuk memastikan komitmen Supriyadi, akhirnya perwakilan tokoh masyarakat dan kepemudaan mendatangi lokasi pada Selasa siang. Namun ditemukan bangunan gudang ini masih berdiri dan masih menyisakan bau tidak sedap.
“Dampaknya merasakan dari kita, bau dan banyak lalat berterbangan. Harapannya supaya dibersihkan kalau perlu jika tidak dipakai lagi bangunan ini dibongkar,” ungkap Ketua LPMK Kelurahan Ngampel, Heri Nurdianto
Digali dari sejumlah informasi, bahwa pemilik gudang ini menyewa lahan sawah pada seseorang untuk menyimpan tulang sisa hasil jagal hewan. “Harus dibongkar kemudian selanjutnya tidak boleh ada kegiatan di sini, kaitannya yang menimbulkan dampak lingkungan,” tegas Heri.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki