KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri akhirnya memutuskan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dijadikan Rumah Sakit Darurat Sementara (RSDS). Selanjutnya dibutuhkan waktu dua minggu, gedung awalnya diperuntukkan ruang isolasi terpadu, akan siap dipergunakan. Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Kesehatan dr. Ahmad Chotib, saat dikonfirmasi Rabu kemarin.
“Jadi kita berproses kita targetkan 2 minggu sudah bisa beroperasi,” terangnya. Selajutnya RSDS ini akan bekerjasama dengan RS SLG dalam pengadaan dan mempersiapkan peralatan medis serta SDM akan dipekerjakan. “Untuk bed dan sebagainya sudah siap. Sudah dimanfaatkan untuk isolasi masyarakat yang positif. Tinggal menunggu kesiapan alat medis dan tenaga operasional,” ucap Ahmad Khotib.
Dinkes bersama Direktur RS SLG, dr. Eko Herihadi sekaligus sebagai rumah sakit pengampu RSDS telah melakukan survey lokasi. Pada aula gedung mampiu menampung 96 bed, kemudian jumlah nakes awal dibutuhkan 15 perawat, 5 dokter dan tim operasional lainnya. Bupati Hanindhito Himawan Pramana juga telah mengumumkan terkait didirikan RSDS ini di akun resmi miliknya.
Jurnalis : Kintan Kinari
Editor : Nanang Priyo Basuki