KEDIRI – Agenda tahunan peringatan 1 Suro kembali digelar Komunitas Garuda Mukha pimpinan Rsi Tunggul Pamenang, digelar di Jalan Erlangga Kota Kediri, Rabu kemarin. Acara Grebeg Suro diisi doa bersama, jamasan pusaka, ruwatan wayang Mbah Gandrung dan pameran foto digelar Pasak.
Acara ini terbuka untuk umum, dan hanya satu syarat bagi ingin terlibat dalam acara menyediakan kain putih sepanjang 1,5 meter. Selanjutnya juga turut dijamas bersama benda pusaka lainnya.
Disampaikan Galih Tega Saputra selaku ketua panitia, acara ini dipimpin Romo Rsi Pamenang selaku pimpinan komunitas sebagai bentuk pelestarian budaya. “Acara ini dimulai sejak Selasa malam digelar doa bersama mulai pukul 12 malam, bertujuan untuk kejayaan dan kemakmuran,” terangnya.
Kemudian dilanjutkan jamasan pusaka memang terbuka untuk umum dan tidak dikenakan biaya. “Kemudian dilanjutkan Wayang Mbah Gandrung, ini merupakan wayang asli nusantara lalu dilanjutkan ruwatan. Seluruh elemen masyarakat hadir mulai dari Kediri dan sekitarnya hingga Kalimantan,” jelasnya.
Tidak seperti tahun sebelumnya sebelum Pandemi, sebagai bentuk eksistensi acara grebeg suro tahun ini memang tidak digelar arak-arakan. “Karena kondisi, kita dulu terakhir 2019. Romo Rsi itu kalau ruwatan itu pasti ada firasat apalagi alamnya seperti ini pancaroba. Untuk tahun ini kita sidem dan kebanyakan masyarakat banyak problematika,” imbuhnya.
Terlihat satu keluarga diantara ratusan peserta yang hadir. Handoyo warga Jakarta sengaja hadir mengajak istri dan anak untuk mendalami budaya Kediri. “Kebetulan istri saya asli Kediri, sekalian liburan untuk mendalami budaya dan bisa menambah wawasan,” ucapnya.
Jurnalis : Oktavian Yogi Pratama Editor : Nanang Priyo Basuki