KEDIRI – Arema menambah catatan buruk bagi tuan rumah Persik Kediri, dalam laga ke-10 Liga 1 bertanding di Stadion Brawijaya, Sabtu (17/09). Meski memiliki banyak peluang, namun satupun gol mampu dicetak anak asuh Coach Divaldo Alves. Namun bagi Coach Javier Roca mendapatkan dua kebahagiaan. Pertama kemenangan perdananya dan kedua, lawannya tim yang pernah diasuhnya. “Kami bersyukur atas kemenangan ini,” ucap Coach Javier Roca.
Meski berstatus tim tuan rumah, namun Faris Aditama dkk dibuat tak berdaya dengan strategi dimainkan tim Singo Edan. Arema memilih bertahan, seakan mencari celah merobek pertahanan. Hal ini terbukti, berawal dari umpan tendangan bebas mengarah ke depan gawang. Irsyad Maulana berdiri bebas tanpa kawalan, langsung menyambar bola melaju keras menjebol gawang Dikri Yusron di menit 81.
Bukannya tanpa peluang, beberapakali tendangan mengarah ke gawang Arema tak mampu berbuah gol. Tendangan keras Joanderson hanya membentur tiang gawang. Kemudian heading Bayu Otto justru dianggap melanggar penjaga gawang Adilson Maringa. Namun sebaliknya saat Joanderson dilanggar di kotak pinalti, justru tidak berbuah pinalti. Sedikitnya 7 ribu Persikmania dibuat kecewa atas hasil akhir ini.
“Ini merupakan catatan bagi kita betap buruknya wasit dalam memimpin pertandingan. Kami juga punya banyak peluang namun hasil akhir kami harus mengalami kekalahan,” ucap Coach Divaldo. Pertandingan ini sempat dihentikan dua kali karena terjadi kericuhan antar suporter. Kejadian pertama, diduga oknum penyusup di tribun timur dan kejadian berikutnya di tribun selatan.
Oknum Suporter Ricuh

Dikonfirmasi usai pertandingan, Ketua Panpel Persik, Abriadi Muhara menyampaikan sedikitnya 50 oknum suporter diamankan pada Jumat malam di Mako Brimob. Kemudian terkait kericuhan di dalam stadion, pihaknya memohon waktu untuk meminta keterangan.
Termasuk adanya ratusan orang menaiki sepeda motor terpaksa, dihalau saat berusaha mendekati Stadion Brawijaya. “Yang jelas suporter akan kami pulangkan setelah pertandingan ini selesai,” ucapnya.
Begitu wasit Sigit Budiyanto meniupkan tanda pertandingan berakhir, terlihat kobaran api di Tribun Timur. Kemudian didapat kabar terjadi bentrok antar oknum suporter di luar stadion dan terpaksa aparat gabungan kembali diterjunkan.
Editor : Nanang Priyo BasukiBagikan Berita :








