KEDIRI – Dalam semangat Hari Bhayangkara ke-79, Polres Kediri menunjukkan kepedulian nyata kepada masyarakat. Bukan lewat kata-kata, tapi melalui aksi konkret: Bhakti Kesehatan, yang digelar di lapangan indoor Mapolres Kediri pada Senin (23/6). Dalam kegiatan tersebut, para anggota Korps Bhayangkara menyumbangkan darah, sementara para pengemudi ojek online (ojol) menerima layanan pengobatan gratis, sebuah sinergi antara pengabdian dan kasih sayang sosial.
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, S.H., S.I.K., menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata tekad Polri untuk lebih dekat dan hadir secara aktif dalam kehidupan masyarakat. Tak sekadar simbolik, Bhaktikes menjadi jembatan yang menguatkan kemitraan antara Polri dan elemen masyarakat.
“Tema Bhayangkara tahun ini, ‘Polri Untuk Masyarakat’, bukan sekadar semboyan, tapi semangat kami untuk terus berbenah, memperbaiki, dan meningkatkan pelayanan bagi seluruh warga,” ujar AKBP Bimo dengan penuh keyakinan.
Ia pun mengapresiasi partisipasi semua pihak dari tenaga kesehatan, Palang Merah Indonesia, hingga para pengemudi ojol yang telah meluangkan waktu dan hati untuk ambil bagian dalam kegiatan ini.
“Ini bukan hanya tentang pemeriksaan kesehatan, tapi juga penguatan tekad kami untuk terus melayani dan mengabdi, khususnya di wilayah hukum Polres Kediri,” tambahnya.
Di sisi lain, apresiasi datang dari para penerima manfaat. Salah satunya, Sharlina Firdaus, pengemudi ojol yang hadir di lokasi. Dengan mata berbinar, ia mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan.
“Kami sangat terbantu. Orderan makin sulit karena sistem slot aplikasi, jadi kegiatan ini benar-benar berarti buat kami. Ada rasa dihargai, ada kepedulian yang nyata,” ujarnya tulus.
Dari sisi medis, dr. Salma dari RS Kabupaten Kediri menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pengobatan umum. Pemeriksaan menyasar pada penyakit-penyakit yang kerap tak disadari, seperti hipertensi dan diabetes merupakan gangguan yang lazim menghantui para pengemudi yang menghabiskan hari-harinya di jalanan.
“Hari ini kami tangani sekitar 100 peserta. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa menjadi rutinitas, minimal tiga bulan sekali. Karena yang terbantu bukan hanya ojol, tapi masyarakat luas juga,” ungkap dr. Salma dengan nada penuh harapan.
jurnalis : Riza Husna Silfiyya