KEDIRI – Kelangkaan LPG melon 3kg sebenarnya tidak bakal terjadi, jika semua pihak transparan dan bersama-sama melakukan pengawasan mulai dari Pertamina hingga diterima konsumen.
Salah satu pemilik pangkalan, M. Tatag Andik. Memilik usaha beralamatkan di Perumahan Wilis Indah Blok J Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto, memberikan tips memudahkan pengawasan.
“Sebenarnya bila kita transparan dan sesuai jatah diterima kemudian disalurkan kepada konsumen. Tidak bakal terjadi kelangkaan gas melon. Saya setuju ketegasan Mas Abu, Wali Kota Kediri. Bahwa setiap ASN, TNI dan Polri agar tidak menggunakan LPG subsidi warga miskin,” terangnya, Kamis (27/07).
Jadi, jika mau mendapatkan LPG melon melalui aplikasi mypertamina, data calon pembeli ini pasti langsung ditolak sistem. “Bahwa sejak 1 maret lalu, pihak Pertamina mulai melakukan pendataan dan pencocokan. Jika ASN, Polri dan TNI pasti langsung ditolak sistem,” terangnya.
Tips Pengawasan Gas Melon

Namun bagi masyarakat awam, ada cara mudah mengawasi keberadaan bersumber darimana LPG melon tersebut.
“Mungkin jika mengetahui tabung melon berada di dapur rumah milik pejabat atau ASN, dilihat saja warna segelnya. Jika wilayah Kediri, Pertamina telah menetapkan segel plastik warna merah, kemudian Nganjuk berwarna hijau. Jika ada berwarna putih bening, setahu saya dari Surabaya,” terangnya.
Dia pun berharap, para konsumen untuk lebih bijak dan memahami atas aturan telah ditetapkan Pertamina. Bahwa keberadaan warga miskin dan pelaku UMKM, memang berhak mendapatkan tabung gas warna hijau.
“Yang non subsidi, mengkonsumsi Bright gas. Tabung gas berwarna merah muda,” imbuhnya.
editor : Nanang Priyo Basuki