KEDIRI – Hari Tunas Kelapa yang jatuh pada Kamis 9 Maret 2023, SMPN 1 Kota Kediri memperingatinya dengan menggelar sosialisasi inovasi penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH). Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengajak para siswa dapat mengolah sampah supaya dapat bermanfaat.
SMPN 1 Kota Kediri juga menghadirkan Kasiono dari Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri yang menjadi narasumber pada acara tersebut. Satriani Widyawati Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Kediri mengatakan pada peringatan Hari Tunas Kelapa pihaknya memang mengarahkan para siswa pada kegiatan Adiwiyata.
“Memang pada peringatan Hari Tunas Kelapa tahun ini kita arahkan siswa pada kegiatan Adiwiyata pokja inovasi penerapan PRLH. Jadi kita melatih anak-anak agar bisa mengolah sampah agar bisa bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari,” tutur Satriani Widyawati, Kamis (9/3).
Kegiatan sosialisasi inovasi penerapan PRLH kali ini mengajarkan kepada siswa untuk mengolah sampah organik menjadi eco enzyme yang merupakan hasil fermentasi dari limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan juga air. Selain itu juga para siswa diajarkan membuat sabun natural yang memanfaatkan bahan dari alam sekitar.
Menurut Satriani, sampah bisa menjadi sesuatu yang berguna untuk kehidupan manusia jika tau cara mengolah sampah yang benar. “Sampah ini sudah menjadi masalah sosial di masyarakat. Terlebih di lingkungan sekolah kami terdapat 1070 siswa yang pasti melahirkan sampah setiap harinya. Jadi kita ajarkan mereka mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti kompos, sabun, atau kerajinan tangan,” ucapnya.
Selain kegiatan sosialisasi, dalam peringatan Hari Tunas Kelapa SMPN 1 Kota Kediri juga menggelar penanaman 5 tunas kelapa yang diikuti seluruh guru dan siswa, serta melakukan kerja bakti bersama dalam rangka Sekolah Adiwiyata salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
“Saya harap dari seluruh kegiatan hari ini para siswa dapat menyerap ilmu yang sudah diajarkan sehingga bisa menerapkannya bukan hanya di sekolah melainkan juga di lingkungan rumahnya utamanya dalam hal cara mengolah sampah,” pungkas Satriani.
Sementara itu, Muhammad Fahri salah satu siswa SMPN 1 Kota Kediri mengungkapkan rasa senangnya mendapatkan pengetahuan baru mengenai pengolahan sampah. Ia mengaku takjub dan baru mengetahui jika sabun dapat dibuat dari bahan organik tanpa ada bahan kimia didalamnya. “Sebelumnya saya tidak tahu jika sabun bisa kita buat dari bahan organik yang mudah didapatkan tanpa ada bahan kimia didalamnya. Ini pengalaman baru untuk saya,” ungkapnya Kamis (9/3).
Ia menambahkan sosialisasi ini sangat menyenangkan diikuti karena selain materi yang diberikan, para siswa juga bisa praktek langsung dalam pembuatan eco enzyme dan sabun natural. “Selain pemberian materi, kita juga diajak praktek langsung dalam sosialisasi ini. Ini menarik sekali untuk kami. Belajar serta mempraktekkan langsung cara pembuatannya,” pungkasnya.
editor : Nanang Priyo Basuki