KEDIRI – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Kediri, Sumiarso langsung angkat bicara terkait aduan tarikan dana melalui komite sekolah. Pun bila ada pihak sekolah yang berani menahan ijasah siswa yang telah lulus bila iuran tersebut belum dilunasi. “Sampaikan kepada saya, maka Kacabdin akan turun tangan,” tegasnya, saat dikonfirmasi Rabu (03/11).
Sosok Sumiarso memang luar biasa terkait perhatiannya terhadap dunia pendidikan. Pria kelahiran Lamongan ini mengaku sedih bila ada siswa dari keluarga tidak mampu kemudian tidak bisa melanjutkan pendidikan. Kabar yang beredar bahwa di SMA Negeri 1 Pare ada tarikan yang bersifat memaksa. Dimana setiap orang tua siswa diminta membayar Rp. 800 ribu dan pembayaran melalui rekening salah satu anggota komite.
“Saya luruskan, bahwa iuran tersebut bukan bersifat wajib. Bagi keluarga tidak mampu akan dibebaskan. Kemudian bagi siswa yang orang tuanya mampu, diminta kesadarannya untuk membantu kebutuhan sekolah. Artinya ini bukan pemaksaan, saling membantu bagi orang tua siswa yang mampu,” terang Sumiarso.
Begitu juga soal ijasah, meski dirinya belum menerima aduan namun bila ada kejadian seperti ini di wilayah kerjanya, maka tidak segan akan menegur kepala sekolah. “Saya pastikan tidak ada ijasah ditahan khususnya bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Laporkan kepada saya, akan saya tindaklanjuti bila ada oknum kepala sekolah berani mengancam tidak akan menyerahkan ijasah jika siswa tidak membayar atau melunasi iuran lewat komite,” imbuhnya.