Berpenampilan sederhana, tak terlihat secuil pun barang merk dikenakan. Kehidupan sehari-hari kuketahui, jauh terlihat kata cukup, tapi dulu. Kemudian puluhan tahun waktunya, dihabiskan di dunia informasi tekhnologi tepatnya media sosial. “Apa kabar influencer tobat,” sapaku sore itu, tiba-tiba mengajak ngopi seperti masa lalu.
Saya pun sebelumnya sempat mencari kata-kata yang pas ketika bertemu, untuk memberikan sebutan barunya. Kemudian muncul kata influencer adalah seseorang dengan kelebihan dirinya bisa memberikan pengaruh di masyarakat luas, bersumber https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-influencer/
Mereka bisa merupakan selebritis, blogger, youtuber, ataupun seorang public figure yang dianggap penting di komunitas tertentu. Umumnya, seorang influencer memiliki jutaan pengikut (follower) di media sosial. Namun, seseorang dengan follower ribuan juga bisa disebut influencer jika punya pengaruh besar kepada audience.
Ya, sesuai namanya, pengaruh adalah kekuatan seorang influencer. Mereka bisa menjadi trend setter baik di skala kecil maupun besar. Oleh karena itu, banyak pemilik bisnis yang menggandeng influencer untuk mempromosikan produk berkat pengaruh yang luar biasa tersebut. Inilah yang kemudian dikenal dengan influencer marketing.
Bayangkan jika kemudian dipergunakan politikus atau pejabat atau orang berharap mendapatkan jabatan? Aksi tipu-tipu, secara tidak langsung terlontar dari ucapan teman ngopiku jelang malam Minggu ini. “Ada paketnya, kecil, midle atau premium. Atau cuma terlihat keren di media sosial kayak Instagram atau facebook,” tegasnya.
Tak ingin lebih dalam mengetahui pola kerjanya. Dia pun sempat berkata dengan mimik jujur, masih yang dulu dan tak berharta. “Ojo ngurusi dunia tapi akherat e lali,” ungkapnya. Akhirnya, kami sepakat tidak alihkan perbincangan ditemani air hitam bermerk sama. Bila lanjut? kepada siapa kawan saya ini bekerja. Dia adalah orang yang dulu kita kenal, bahkan saya yang kenalkan dia padanya.
#jaga_kewarasan
#salam_akal_sehat