KEDIRI – Bertempat di Lapangan Gajah Mada, Pemerintah Kota Kediri menggelar Apel Pasukan Antisipasi Bencana Alam Hidrometeorologi Tahun 2021. Dalam amanatnya, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk meningkatkan sinergitas antar steakholder, menyusun strategi bencara, pendekatan preventif dan selalu menjaga keselamatan selama bertugas.
Hadir dalam acara di atas, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, Kasdim 0809/Kediri Mayor Czi Gatot Palwo Edi dan Kalaksa BPBD Indun Munawaroh. Melibatkan pasukan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, PMI, Bansar, PMK, RAPI, Serkom dan para relawan bencana.
“Kita harus selalu meningkatakan sinergitas antar steakholder, segera menyusun staretegi untuk bencana, pendekatan kepada masyarakat, menyiapkan fisik dan hindari egosektoral, menyiapkan lokasi dan jalur evakuasi, mengecek peralatan dan selalu menjaga kesehatan saat bertugas,” ucap Abdullah Abu Bakar dalam amanatnya.
Antisipasi Puting Beliung
Bahwa tahun 2020, Kota Kediri banyak terjadi bencana baik alam maupun non alam. Kemudian kota ini dibelah oleh Sungai Brantas dan saat ini mengantisipasi terjadi bencana hidrometeorologi. “Warga harus siap menghadapi dan apel ini bukti komitmen mengantisipasi bencana alam. Kekompakan ini tercermin saat digelar apel,” ucap Wali Kota Kediri.
Secara tegas, dihadapan sejumlah jurnalis, meminta seluruh pihak agar tidak kendor dalam mengantisipasi dan saat penangganan bencana alam. Terkait potensi bencana, Kalaksa BPBD menjelaskan diperkirakan akhir Bulan Oktober menuju November.
“Perkiraan cuaca disampaikan BMKG beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur memasuki pancaroba, perpindahan dari kemarau ke penghujan. Berdasarkan histori, akan disertai angin kencang puting beliung. Kalau puting beliung potensi bencana yang ada di Kediri biasanya pohon tumbang. Terkait antipasi kebakaran hutan, tetap melakukan monitoring secara berkala serta pengecekan rambu-rambu,” jelas Indun Munawaroh