JAKARTA – Vaksin Sinovac akhirnya dapatkan ijin darurat dari WHO usai beberap kali ditunda. WHO menyatakan Vaksin Sinovac aman digunakan dan dapat cepat didistribusikan. Sinovac masuk ke daftar Emergency Use Listing (EUL) kini bisa disumbangkan melalui fasilitas COVAX. Ini dapat membantu agar berbagai negara mempercepat persetujuan regulasinya untuk mengimpor dan menyuntikan vaksin.
Izin WHO dinilai penting karena Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sempat menyampaikan bahwa Kerajaan Arab Saudi menjadikan vaksin yang disertifikasi WHO sebagai syarat haji 2021. Beberapa vaksin yang sudah dapat izin di Saudi antara lain Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson yang sudah dapat izin darurat WHO.
Pada awal Mei 2021, vaksin Sinopharm juga sudah mendapat izin, namun Sinopharm belum lolos menjadi syarat haji di Arab Saudi meski sudah dapat izin WHO. Kimia Farma menyiapkan 7,5 juta dosis vaksin Sinopharm untuk vaksinasi gotong royong.
Dikutip dari berita.yahoo.com Kimia Farma sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen vaksin Shinopharm untuk impor vaksin program gotong royong ini dengan komitmen 7,5 juta dosis. Hingga saat ini sudah lebih dari 70.000 dosis vaksin Shinopharm yang didistribusikan ke perusahaan terdaftar. Harapannya vaksinasi gotong royong ini membantu mempercepat timbulnya herd immunity. (dum)