KEDIRI – Rangkaian Hari Jadi Kota Kediri ke-1144, mengusung tema Bahagia Bersama digelar santunan anak yatim diterima 1.641 anak, Jumat (21/07) di Halaman Balai Kota Kediri. Acara ini tentunya memiliki arti sendiri bagi sosok Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar.
“Saya juga anak yatim, jadi kalau ada adik-adik yang yatim, tidak usah kecil hati. Harus belajar sungguh-sungguh. Peluang sekarang banyak, tidak hanya di dunia pekerjaan yang nyata,” ungkap orang nomor satu di Kota Kediri, dalam sambutannya.
Mas Abu demikian akrab disapa, juga memberikan motivasi terhadap anak-anak yang hadir. Bahwa banyak orang yang sukses dari keluarga yatim dan ini merupakan menyukseskan program nasional menuju Indonesia Emas di Tahun 2045.
“Kita harus menjamin mereka bisa sekolah dan tumbuh dengan baik. Yang paling penting belajar dan berdoa,” ungkapnya.
Seperti tahun sebelumnya, mengawali peringatan hari jadi, digelar santunan anak yatim. “Saat saya bertemu dan ngobrol, ada yang tidak sekolah lalu saya suruh ikut kejar paket. Kami juga punya program Merdeka Belajar, beasiswa pendidikan. Saya berharap anak-anak tidak putus sekolah,” imbuh Mas Abu.
Dikofirmasi disela-sela acara, Kepala Dinas Sosial, Paulus Luhur Budi Prasetya menyampaikan bahwa untuk tahun ini, kegiatan santuan telah digelar dua kali.
“Pertama, menghadapi lebaran di masing-masing kecamatan dan hari ini di Balai Kota. Jumlah diberikan memang bervariasi dan tidak membedakan meski disabilitas. Ketika mereka anak yatim, maka mendapatkan bantuan,” jelas Kadinsos.
Menerima langsung santunan dari Walikota Kediri, terlihat wajah sumringah anak-anak ini. Uang 300 ribu diterima ini, dari pengakuan mereka. Berjanji akan digunakan untuk kebutuhan sekolah.
“Memang harapan Pak Wali, menjelang tahun ajaran baru, uang yang diterima ini bisa dimanfaatkan untuk membeli buku pelajaran atau membeli alat tulis. Membantu anak yatim bisa menikmati hal yang sama, seperti yang dinikmati orang-orang yang beruntung,” terang Paulus Luhur Budi Prasetya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki