KEDIRI – Temuan Unit Reskrim Polsek Wates atas ungkap kasus penimbunan BBM jenis Bio Solar mendapatkan apresiasi langsung dari Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto. Bahwa modus ini dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawabn untuk memperoleh keuntungan dengan cara tidak sah.
Terkait kejadian di SPBU berada di Dusun Bondo Desa / Kecamatan Wates, Humas Pertamina wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) Taufiq Kurniawan menjelaskan. Bahwa penggunaan surat rekomendasi untuk pembelian dalam jumlah besar, sebenarnya untuk mencegah adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi dan dapat merugikan keuangan negara
“Pembelian BBM bersubsidi dalam jumlah besar harus menggunakan surat rekomendasi dari desa. Penggunaannya juga harus jelas sesuai dengan peruntukannya, semisal untuk pertanian atau kegiatan nelayan. Jika tidak menggunakan surat tersebut maka negara akan dirugikan jikalau terjadi jual beli BBM bersubsidi secara ilegal,” terangnya
Taufiq juga mengapresiasi langkah tegas Kepolisian melalui Polsek Wates, yang mengungkap dugaan penimbunan bahan bakar tersebut. Hal tersebut dikarenakan sudah diluar tanggung jawab pertamina sebagai penjual BBM yang sah
“Tapi ketika sampai dimanfaatkan, itu sudah betul langkah yang dilakukan oleh Polsek Wates dan itu memang sudah ranah dari kepolisian bukan ranah dari Pertamina,” jelasnya
Berdasarkan hasil penyidikan dilakukan Polsek Wates, diamankan Eko Nurchoiri Salam, laki – laki usia 30 tahun, warga Dusun Batuasih Desa Batuaji Kecamatan Ringinrejo. Beserta barang bukti mobil Avanza AG 1822 EM dan drum berisi Bio Solar.
Melalui Kapolsek Wates AKP Bambang Kurniawan didapat penjelasan, anggota mencurigai mobil sedang melakukan pengisian BBM jenis bio solar di SPBU.
“Bahan bakar tersebut dimasukkan ke sebuah drum yang ditaruh di bagian belakang mobil. Saat diinterogasi, pengendara mobil menunjukkan surat rekomendasi dari Kepala Desa Batu Aji dengan nomor 470/80/418.102/2024 terttanggal 13 Februari 2024,” jelas Kapolsek Wates.
Menindaklanjuti kejadian ini, Kepala Desa Batuaji Makin Wahyudin belum bisa dikonfirmasi. Berusaha dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, dia menjelaskan sedang berada di luar kota dan kesulitan mendapatkan sinyal.
Jurnalis : Sigit Cahya Setiawan Editor : Nanang Priyo Basuki