KEDIRI – Dikutip dari akun @arekmalang_id Dicari segera, “Awak Media” yang memakai rompi pink untuk segera klarifikasi maksud dan tujuan melakukan pemukulan terhadap yang diduga adalah nawak kami yang dalam video tersebut sudah diamankan oleh pihak keamanan.
Mohon maaf sebelumnya, dalam hal ini mimin tidak membela atau apalah itu kepada nawak kami yang nekat away ke kediri akan tetapi mimin ingin bertanya, apakah pantas seorang “Awak Media” berperilaku seperti itu??
Terkait hal di atas, organisasi profesi wartawan di Kediri langsung memberikan respon, termasuk salah satunya melakukan koordinasi dengan Panitia Penyelenggara (Panpel) Persik. Bukan itu saja, juga telah menyampaikan kepada sejumlah jurnalis bertugas di wilayah Malang meluruskan agar tidak terjadi salah paham.
Dari keterangan sejumlah wartawan fotografer yang saat itu bekerja di lapangan. Menyatakan, bahwa dua orang memakai rompi pink, dimana salah satunya terlihat memukul oknum suporter. Saat sebenarnya telah dilindungi anggota TNI AD. Bukan merupakan AWAK MEDIA / WARTAWAN KEDIRI, hal ini ditegaskan Roma Dwi Juliandi
“Rekan-rekan wartawan khususnya fotografer saat itu tengah melakukan peliputan di Stadion Brawijaya tidak ada yang kenal. Namun demikian, atas masalah ini harus tetap harus diselidiki dan diungkap siapakah oknum tersebut. Karena ini menyangkut nama baik Jurnalis Kediri. Karena sangatlah tidak pantas bila jurnalis melakukan kekerasan, selanjutnya AJI, IJTI dan PWI hari ini akan duduk bareng menyikapi ini, setidaknya untuk menjaga marwah,” terangnya.
Pihak Panpel membenarkan jika terjadi dugaan kekerasan saat laga Persik Kediri melawan Arema FC, pada Sabtu (17/9) sore. “Kami mengutuk keras aksi yang kami juga belum bisa memastikan apakah benar dilakukan dari oknum media tersebut. Saat ini kami terus melakukan pendalaman dan mencari tahu siapa pelakunya. Namun sebagai panpel dan media officer Persik Kediri, saya menghaturkan permohonaan maaf yang sebesar-besarnya. Kejadian ini merupakan pengalaman berharga dan kami berharap yang terakhir kalinya serta tidak terulang lagi ke depannya,” ungkap Media Officer Persik Kediri, Haryanto
Saat ini pihaknya bersama jajaran panpel pertandingan Persik Kediri. Tengah mengumpulkan bukti-bukti serta mencari keterangan mengenai oknum media yang dimaksud. Sehingga timbul aksi kekerasan terhadap suporter.
“Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berusaha membantu mengamankan pertandingan melawan Arema FC kemarin. Kita semua mengetahui tingginya tensi pertandingan mengingat sudah absen selama 19 tahun di Kediri. Alhamdullilah secara umum pertandingan bisa dilaksanakan dengan baik walau ada insiden seperti ini, sekali lagi kami mengucapkan permohonaan maaf dan kami terus berusaha mengetahui pelaku yang dimaksud,” jelasnya.
Editor : Nanang Priyo Basuki