KEDIRI – Inilah Angelika Dwi Damayanti berhasil meraih predikat pelajar Duta Anti Korupsi 2024 se – Kabupaten Kediri. Siswi asal SMPN 2 Kandangan ini berhasil memperoleh nilai tertinggi dari dewan juri terdiri Kejaksaan Negeri dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri.
Penampilan yang berbeda dari peserta lainnya, membuat Angel demikian sapaan akrabnya. Terpilih sebagai Juara 1, setelah sebelumnya melalui seleksi ketat dari pelajar tingkat SMP sederajat.
Dengan percaya diri saat menyampaikan materi, dia melakukan kolaborasi koreografi pencak silat dan nyanyian lagu anak – anak. Meskipun waktu persiapan cukup singkat, namun ia mengaku sangat puas dan senang atas capaian kerja kerasnya.
Ditemui usai menerima penghargaan, dalam acara bertempat di salah satu cafe, kemarin. Angel bercerita kesiapannya mengikuti Pemilihan Duta Anti Korupsi berupa pemahaman materi, public speaking dan memadukan dengan rekan sebayanya
“Persiapannya mepet sekali cuman satu minggu. Persiapan latihannya menyiapkan materi. Kita belajar mengompakkan sesama teman dan latihan public speaking,” jelasnya
Penampilan yang luar biasa Angel tak lepas dari peran guru yang mendampingi. Dikonfirmasi usai pengumuman juara, Feriyanto selaku guru pendamping. Mengaku harus meluangkan waktu khusus melakukan riset terlebih dahulu sebelum tampil.
“Lombanya mendadak persiapan cuma dua minggu dan kita lihat dari juknisnya. Kira tiga hari mempelajari dulu dan mengkonsep dulu. Kita riset di internet penampilan penampilan tahun lalu seperti apa. Dan kita tanamkan penampilan apa yang berbeda dengan yang lain,” jelasnya
Meski menjadi Duta Anti Korupsi merupakan tugas yang tidak ringan, namun Angel mengaku siap untuk menjalankan.
“Saya siap untuk mensosialisasikan anti korupsi ke temen – temen dengan cara menyisipkan nilai – nilai pendidikan di ekstra kurikuler,” tuturnya
Ketika ditanya bagaimana sikapnya nanti jika bertemu dengan rekan sebaya yang melakukan tindak korupsi. Ia menjawab akan melakukan komunikasi khusus bukan menggurui
“Nanti semisal ditemukan temen temen yang melakukan korupsi di sekolah merespon debgan pendekatan, ngobrol atau berdiskusi. Kalau dengan teman memberikan sanksi itu belum pantas. Kita saling menasehati tapi tidak menggurui,” terangnya.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki