KEDIRI – Bahwa disebutkan Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodmas) adalah proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri dan lingkungannya.
Prodamas Plus merupakan program lanjutan dari Prodamas untuk mendorong partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan ditingkat kelurahan yang berbasis di wilayah Rukun Tetangga.
Namun kabar terbaru diterima sejumlah Ketua RT di Kota Kediri menyebutkan mendapatkan kabar melalui pesan elektronik berantai sejak Sabtu kemarin.
Assalamu’alaikum mohon izin
menyampaikan informasi dadakan dari Pak Lurah untuk
Bapak Ibu Rt dan Bapak Rw disampaikan ke warganya bahwa prodamas plus tahun 2024 dipending sampai habis pilkada karena ada beberapa alasan
untuk info lebih jelas nanti Pak Lurah dan menjelaskan masalah ini
mohon maaf dan trimakasih atas pengertiannya
Sejumlah lurah minta identitasnya dirahasiakan membenarkan hal ini. Salah satu pejabat di Pemerintah Kota Kediri juga membenarkan. “Namun jangan sebut atau kutip pernyataan saya, karena bukan kewenangan kami. Kabarnya ditunda hingga selesai Pilkada,” sebutnya, Rabu (02/10).
Sementara Kabag Pemerintah Kota Kediri, Ade Trifianto yang bertanggungjawab atas pelaksanaan program ini, hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi.
Terkait ditundanya Prodamas, tentunya tidak lepas dari sorotan tajam politisi senior PDI Perjuangan Soedjoko Adi Poerwanto. Dia pun menyebutkan program ini berjalan tidak efektif dan tepat sasaran ke penerima manfaat.
“Anggarannya habis untuk pendampingan dan pelatihan kader pendamping. Satu kelurahan bisa menyerap anggaran 1 miliar hanya untuk pendamping saja. Coba kalau kita kalikan 46 kelurahan, tentunya besar sekali. Lebih baik buat masyarakat daripada buat gaji pendampingi yang kerjanya Cuma 3 bulan namun terima gaji 1 tahun. mending buat masyarakat daripada buat gaji pendamping yg kerja 3 bulan gaji 1 tahun. Monggo dipikirkan sama-sama untuk melakukan perubahan di Kota Kediri,” ucapnya.
Terkait Prodamas, Supriyo selaku koordinator LSM Aliansi Kediri Bersatu menyatakan tidak relevan lagi dijalankan program tersebut.
“Karena bisa tumpang tindih dengan program lainnya yang sudah dilaksanakan Dinas. Sehingga nantinya bisa terjadi copot paving ganti aspal atau barang-barang rusak karena tidak tersedianya ruangan penyimpanan. Silahkan audit langsung bila diperlukan, berapa sekarang estimasi total produk Prodamas yang masih terpakai dan layak. Cocokkan dengan total anggaran yang telah dibelanjakan,” terangnya.
editor : Nanang Priyo Basuki