KEDIRI – Terobosan dilakukan Bank Rakyat Indonesia melalui Yayasan Baitul Maal bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri berupa ATM Beras. Dengan peralatan ini, memudahkan bagi warga khususnya kurang mampu untuk mendapatkan beras apalagi di masa pandemi.
Bertempat di Masjid Jami’ Syekh Abdul Qodir Al-Jilany, Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih, pada Senin (21/02). Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meresmikakan peralatan dalam rangka program ATM Beras. Dijelaskan Mas Dhito sapaan akrabnya, ATM beras itu merupakan pilot project Yayasan Baitul Maal BRI. Bertujuan meringankan beban masyarakat kurang mampu dalam menyediakan bahan makanan pokok.
“ATM beras ini dapat mengeluarkan tiga liter beras untuk satu penerima manfaat, dalam satu minggu mendapat tiga liter,” kata Mas Dhito. Mas Dhito mengapresiasi kepada Yayasan Baitul Mall BRI yang telah berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri melalui bantuan ATM beras. Pihaknya berharap ke depan dapat terus bersinergi mendukung program pembangunan dan mewujudkan peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di Kabupaten Kediri.
“Alhamdulilah dari 50 unit yang ada di Indonesia, Kabupaten Kediri mendapatkan 2 unit,” ungkapnya. Pimpinan Cabang BRI Kediri Iwan Suprianto dalam sambutannya menerangkan. Dua unit ATM beras itu selain yang ada di Masjid Jami’ Syekh Abdul Qodir Al-Jilany, Desa Mangunrejo, satu mesin ATM beras lagi diserahkan di Kecamatan Kras.
Selain itu juga ada santunan beras diberikan setiap minggu kepada 50 mustahid selama satu tahun. “Mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa memberikan kesejahtetaan bagi para mustahid dan jamaah masjid dimana ATM ini kami letakkan,” tuturnya.
Salah satu warga penerima manfaat bantuan melalui ATM beras itu Muji Martoyo,72, warga Dusun Krajan, Desa Mangunrejo mengakui bantuan beras itu sangat membantu, apalagi dalam kondisi masih pandemi saat ini. Khususnya bagi dirinya pribadi yang masih menjadi guru honorer di salah satu SMK swasta di Kecamatan Wates.
“Sangat berterima kasih, khususnya saya pribadi ini sangat bermanfaat apalagi jam pelajaran sekarang terbatas,” ucap guru honorer yang mendapatkan gaji dari lamanya mengajar itu.
Dengan manfaat yang didapatkan itu, Mas Dhito kembali menyampaikan ajakan kepada orang yang memikiki kemampuan lebih untuk bisa berinfak melalui program ATM beras itu. Infak dapat berupa beras secara langsung atau dalam bentuk uang yang nantinya dapat diganti beras sehingga program itu ke depan dapat terus berjalan. (adv)
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti
editor : Nanang Priyo Basuki