KEDIRI – Maraknya kasus pencuriaan terjadi di Dusun Mangunrejo Desa Pranggang, menyulut emosi sejumlah warga setempat. Kemudian menuding seiring adanya sabung ayam. Tidak ingin terjadi kegaduhan dan saling tuding, akhirnya pemerintah desa menggelar rembug warga bertempat di balai desa pada Minggu (17/10).
Hadir dalam pertemuan ini, Moch. Romadhon selaku kepala desa, Heru Surahwan selaku Ketua BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama didampingi tiga pilar desa. Dari aduan sejumlah ibu rumah tangga yang kehilangan hewan ternak kambing dan ayam. Lalu juga peralatan dapur menjadikan alasan warga mengadu kepada kepala desa.
“Ojo mikirne awak e dewe tok. Jika ada yang tidak suka aduan ayam silahkan di-dumaskan. Bila itu ranahnya polisi kenapa harus diselesaikan di des. Bahwa pemerintah desa akan memberikan bantuan bagi merasa kehilangan namun bukannya mengganti barang yang hiulang,” jelas Kades Pranggang dikonfirmasi usai pertemuan. Moch. Romadhon mengaku bahwa dirinya punya batas kewenangan. “Kita bukan Tuhan dan saya punya batas kewenangan. Bahwa orang pendosa bukan berarti tidak bisa masuk surga,” ucapnya dihadapan warga.
Apakah kemelut ini ada kaitannya dengan persaingan dirinya saat maju sebagai kepala desa? Sejumlah warga menyatakan, bahwa mereka sebenarnya pendukung Romadhon saat Pilkades. Karena dianggap sosok yang mampu dibanding kepala desa sebelumnya. Lalu benarkah ada provokator kemudian warga nekat mendatangi balai desa? Kades Pranggang meminta waktu untuk melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan tiga pilar.