KEDIRI – Guna mengantisipasi terjadinya kesalahan saat digelarnya pemungutan dan penghitungan suara. KPU Kabupaten Kedirj menggelar simulasi di Gedung Bhagawanta Bhari, Rabu (31/1). Simulasi ini dihadiri perwakilan partai politik, pemerintah kabupaten, Bawaslu dan warga memiliki hak suara di TPS 14 Desa Sukorejo Kecamatan Ngasem.
Ketua KPU Kabupaten Kediri Ninik Sunarmi menyampaikan. Simulasi ditujukan agar petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menyiapkan diri sebaik mungkin. Mengingat pemungutan suara, tinggal beberapa hari lagi
“Ini simulasi kedua dengan pemilih riil di TPS 14 Desa Sukorejo. Harapannya dengan kegiatan simulasi ini bisa memantapkan jajaran kami terutama adhoc. Saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara,” jelasnya
Yang cukup menarik saat pelaksanaan simulasi, para petugas di TPS memakai pakaian adat tradisional dalam menjalankan tugas. Dijelaskan Ketua KPU, ini merupakan salah satu cara mensukseskan pemilu dalam menjadi daya tarik bagi pemilih datang ke TPS.
“Terkait dengan pakaian kebudayaan itu bebas, karena kreasi saja agar bisa menarik pemilih,” jelas Ninik
Ditegaskan Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Kediri, Anwar Anshori. Bahwa sejauh ini, pihaknya optimis atas semua tahapan akan berjalan sesuai harapan dan belum terjadi kendala berarti.
“Terkait proses kegiatan, kami melihat teman-teman KPPS masih bisa melaksanakan dan selama ini belum ada masalah yang kita temui,” terangnya.
KPU berencana akan memperkenalkan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) kepada masyarakt luas. Dijelaskan Anwar Anshori ini merupakan bentuk modernisasi dilakukan KPU Untuk mengetahui penghitungan hasil suara secara cepat dan tepat.
Devi Fitiriani, salah satu pemilih warga Desa Sukorejo turut dalam simulasi mengaku tidak merasa kesulitan saat berada di TPS. Meski baru kali pertama akan menggunakan hak suaranya, namun petugas KPPS mampu memberikan arahan dengan baik.
“Alhamdulillah tidak ada kesulitan dalam tata caranya. Karena tadi sudah ada petugas yang memberikan arahan yang cukup informatif,” jelasnya.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki