KEDIRI – Menuju ajang bergengsi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 di Malang, KONI Kabupaten Kediri tak mau sekadar hadir. Sebagai bentuk keseriusan mempersiapkan para atlet, KONI menggelar tes parameter fisik di lantai 6 Gedung IIK Bhakti Wiyata, sebuah langkah penting untuk mengukur sejauh mana kesiapan fisik atlet dari berbagai cabang olahraga.
Sejumlah cabor seperti kabaddi, esport, PBSI, FASI, hingga petanque ikut ambil bagian dalam tes yang digelar sejak pukul 08.00 hingga 11.00 dini hari itu. Tes mencakup berbagai aspek kebugaran seperti push-up, sit-up, plank, sprint, lempar bola, hingga lompatan vertikal. Semua bertujuan satu: memetakan potensi dan menemukan celah untuk perbaikan.
Menurut Ruruh Andayani Bekti, Kepala Bidang Bina Prestasi KONI Kabupaten Kediri, tes ini bukan sekadar formalitas. “Setiap cabor punya kebutuhan fisik yang khas. Data dari tes ini akan menjadi dasar pelatih dalam merancang program latihan yang lebih presisi,” tegasnya.
Suara dari Lapangan: Evaluasi & Harapan
Para atlet dan pelatih pun menyambut kegiatan ini dengan antusias, meski hasilnya tidak selalu sempurna. Titin Agustini dari cabor petanque menilai tes ini penting untuk mengetahui kesiapan tim. “Ada yang belum capai target, tapi secara umum hasilnya cukup baik. Latihan tetap kami genjot,” ujarnya.
Jesica Alfarah dari FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) menyampaikan optimismenya. “Tes seperti sprint dan beep test bisa kami lewati dengan lancar. Kami ingin lebih dari sekadar bertanding – kami incar juara umum, bukan hanya sekadar partisipasi.”
Sementara itu, dari arena kabaddi, Titik Puspita Sari mencatat sedikit kekurangan. “Target wall sit saya 3 menit, tapi hanya dapat 2,5 menit. Masih harus kerja keras dan menata mental biar nggak gugup nanti,” ucapnya jujur.
Dari dunia esport, Febrian Indiansyah punya ambisi tak kalah besar. “Kami latihan rutin tiap hari. Tes berjalan lancar, dan target kami jelas: medali. Kami ingin Kabupaten Kediri harum namanya.”
Pelatih PBSI, Seno, menambahkan bahwa tes ini menjadi momen evaluasi terakhir menjelang pertandingan. “Secara umum, anak-anak sudah matang. Tinggal bagaimana mereka mengeksekusi saat Porprov nanti.”
Tes Parameter: Antara Cermin dan Cambuk
Kegiatan ini seolah menjadi cermin bagi para atlet – menampilkan kekuatan yang sudah terasah dan titik-titik lemah yang harus segera diperbaiki. Namun, lebih dari itu, tes ini juga jadi cambuk semangat, bahwa Porprov bukan sekadar lomba, melainkan pertaruhan nama daerah.
Dengan hasil evaluasi ini, KONI berharap tidak hanya muncul atlet yang siap tanding, tapi juga mampu mengukir prestasi. Harapan besarnya jelas: Kediri tak hanya hadir di Porprov 2025, tetapi tampil tangguh dan pulang membawa kebanggaan.
jurnalis : Riza Husna Silfiyya