KEDIRI – Semangat RA Kartini juga menjadi inspirasi bagi banyak penyandang disabilitas di segala bidang. Dengan semangat juangnya, mereka mampu meraih prestasi dan mengukir sejarah.
Hal ini membuktikan, bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih impian. Semangat Kartini terus membara dalam hati para penyandang disabilitas, mendorong mereka untuk terus maju dan menginspirasi generasi selanjutnya.
Hal ini ditunjukkan Eifie Julian Nikmah, atlet lari disabilitas asal Kelurahan Jamsaren Kecamatan Pesantren. Dirinya terlahir dengan keterbatasan fisik yakni Tuna Daksa upper tangan kanan. Namun di usia 18 tahun, mampu menorehkan prestasi di level nasional.
Dirinya mengharumkan Kota Kediri di ajang Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) di Palembang Agustus tahun lalu. Siswi kelas 2 di SMA Negeri 2 Kota Kediri, bahkan mampu memborong medali di pada tiga kategori dilombakan.
“Ini baru pertama kali di level nasional. Saya dapat medali emas lompat jauh, perak untuk lari 100 meter dan perunggu lari 200 meter,” ungkapnya, ditemui di rumahnya.
Angkat Derajat Keluarga
Tak hanya di level pelajar, Eifie sapaan akrabnya juga mendapatkan 3 medali emas di kategori umum dalam ajang Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur Desember lalu. Dirinya mampu memborong medali di nomor 100 meter, 200 meter dan 400 meter.
Meski memiliki keterbatasan, namun bukan menjadikan alasan dirinya untuk terus menorehkan prestasi dan ingin memperbaiki ekonomi keluarga. Terlebih seiring rasa duka yang menimpanya, saat H-2 lebaran tahun ini ayahanda tercinta telah meninggal dunia.
“Semakin termotivasi untuk mengangkat derajat keluarga. Ingin berprestasi di level internasional karena ada bonus yang cukup besar. Info terakhir 1 medali emas Asian games bonusnya 250 juta,” ungkap wanita bertinggi 155 cm itu.
Anak kedua dari empat bersaudara ini sangat mengidolakan Nanda Mei, atlet disabilitas yang sering meraih medali emas atletik di level Asian Games. Nanda diketahui juga merupakan ketua National Paralympic Comitte (NPC) Kota Kediri saat ini.
Eifie menyebut kunci sukses nya yakni konsisten dan disiplin dalam manajemen waktu istirahat, pola makan dan pola tidur. “Jangan terlalu memikirkan anggapan orang lain. Tunjukan kalau bisa menghasilkan dan berprestasi lebih,” tutupnya.
Jurnalis : Sigit Cahya Setiawan Editor : Nanang Priyo Basuki