KEDIRI – Rupanya Mas Bup sapaan akrab Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana juga masih menyimpan rasa rindu. Rindu untuk bertemu warganya setelah dua bulan vakum dalam acara sebelumnya rutin digelar, Yaitu Jumat Ngopi di Pendopo Panjalu Jayati, Jumat (15/10).
Seperti tagline-nya Ngobrol Persoalan dan Solusi (Ngopi), Ida Rohmatilisa merupakan Ketua Kelompok Tani Rahayu dari Kecamatan Banyakan mengeluhkan harga cabai terus anjlok. Dia mengusulkan agar diadakan pelatihan agar bisa membuat olahan lain. “Jangankan menanam, untuk memanen saja kami tidak mampu lagi,” terangnya. Bupati akan memerintahkan Dinas Perdagangan untuk turun ke lapangan dan memberikan pelatihan.
Lalu Hadi Suyanto warga Desa Gadungan Kecamatan Puncu mempertanyakan kinerja LMDH di desanya dianggap tidak mampu mensejahterakan masyarakat. “Berdiri sejak tahun 2005 ada LMDH, saya berharap dapat sejahtera tapi saya malah tertindas. Sharing profit 25% untuk masyarakat dan 75% untuk Perhutani dan masyarakat tidak pernah diberi,” ungkapnya. Mas Bup langsung meminta nama LMDH tersebut.
Kemudian Nafiah Ibrahim mewakili Perhimpunan Penyandang Talasemia Kabupaten Kediri. “Kami sejak tahun 2013 mengkoordinir talasemia di Kediri Raya. Pada kabupaten terdapat 63 penyandang dan 50% lebih berasal dari keluarga menengah ke bawah. Bagaimana dengan akomodasi? di masa pandemi orang-orang menghindari RS, tapi kami harus tetap ke RS untuk transfuse,” ucapnya. Mas Bup memberikan jawaban, Insya Alloh tiap desa ada mobil siaga.
“Memang sekarang belum ada akomodasi, tapi Insya Allah tahun depan tiap desa ada mobil siaga. Kalau pihak desa tidak mau mengantar, laporkan kepada kami. Karena mobil ini untuk mengantar warga dan tidak bisa dijangkau dengan jalan kaki,” tegas Bupati.
Kemudian muncul pertanyaan dari Samidi warga Kandat masalah pupuk subsidi, keadaan Pasar Kandat menurutnya terbengkalai dan pengaspalan jalan. “Memang benar dan ruas jalan itu akan diperbaiki tahun ini. Pasar desa? akan saya sampaikan ke Disperindag untuk revitalisasi. Pupuk hampir terjadi d seluruh wilayah di Kabupaten Kediri dan semoga Dispertabun segera bisa mengurai persoalan ini,” ucap orang nomor satu di Kabupaten Kediri.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki