KEDIRI – Sebanyak 80 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Kota Kediri dan sekitarnya meramaikan gelaran Karya Kreatif Mataraman (KKM) 2025 yang digelar meriah di Balai Kota Kediri pada Jumat (20/6). Dengan mengusung tema “Perkuat Sinergi dan Digitalisasi: Merajut Ekonomi dan Budaya Berkelanjutan”, acara ini menjadi panggung emas bagi UMKM untuk menunjukkan potensi terbaik mereka.
Beragam produk unggulan seperti wastra bermotif lokal, kopi dan teh khas Kediri, aneka kuliner tradisional, hingga kerajinan tangan yang memikat dipamerkan dalam ajang ini. Tak sekadar pameran, KKM 2025 menjadi simbol sinergi antara ekonomi kreatif dan pelestarian budaya lokal.
Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa bersama jajaran Forkopimda Kediri. Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dalam sambutannya menyebut KKM sebagai motor penggerak kemajuan UMKM.
“Event ini bukan hanya sekadar pameran, tetapi jembatan strategis agar pelaku UMKM bisa naik kelas dan go global,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kualitas produk UMKM dari Kediri kini makin bersaing. “Banyak pelaku usaha lokal yang sudah menghasilkan produk berstandar tinggi. Ini membuat masyarakat semakin percaya dan bangga akan produk buatan daerah sendiri,” ungkap Vinanda.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Yayat Cadarajat, menekankan bahwa KKM adalah bentuk nyata dukungan BI terhadap transformasi UMKM yang ramah lingkungan.
“Transformasi UMKM menuju praktik produksi berkelanjutan adalah langkah penting. Kami mendorong penggunaan bahan alami dan proses yang eco-friendly, terutama dalam produk seperti wastra, kopi, teh, dan kerajinan tangan,” jelas Yayat.
Lebih lanjut, Yayat menuturkan bahwa rangkaian kegiatan ini juga menjadi motor penggerak promosi wisata daerah, penguatan ekspor, dan ketahanan pangan berbasis produk lokal.
“Melalui UMKM, kita tidak hanya menjaga budaya tetap hidup, tetapi juga membuka jalan ke pasar internasional dan memperkuat ekonomi yang inklusif,” ujarnya.
Pengunjung yang hadir di KKM 2025 dimanjakan dengan beragam sajian khas Kediri – mulai dari kain bermotif khas Mataraman, secangkir kopi aromatik, hingga camilan tradisional dan produk kerajinan unik yang sarat nilai budaya. Kegiatan juga semakin semarak dengan digelarnya parade Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan.
Dengan dukungan kuat dari Pemerintah Kota Kediri dan Bank Indonesia, harapannya UMKM Kediri tidak hanya menjadi pemain lokal, tetapi juga mampu menorehkan prestasi di panggung ekonomi global. Sebab di tangan UMKM, masa depan ekonomi kreatif Indonesia tengah dirajut dengan semangat, inovasi, dan kearifan lokal.
jurnalis : Neha Hasna Maknuna