KEDIRI – Sesuai jadwal pekan kelima lanjutan BRI Liga 1 PSSI, anak-anak Persik Kediri akan berhadapan dengan PS Bhayangkara FC. Rabu besok tanggal 29 September pukul 20.30 wib. Tentunya sekali kesalahan akan berakibat fatal. Dibuktikan tim lawan kini bertengger di posisi dua klasemen sementara. Sama-sama maish memainkan empat pertandingan.
Aksi balas dendam pasti dilakukan anak asuh Paul Munster, dimana saat tandang di Stadion Brawijaya pada laga 6 Maret 2020. Pelatih asal Inggris ini terlihat tidak puas atas hasil laga tersebut. Dari sejumlah peluang didapat hanya berakhir sama kuat 1-1. Meski didukung sejumlah pemain berkualitas dan solid di semua lini.
Tentunya ini menjadi ujian berat bagi Coach Joko Susilo untuk membuktikan kemampuannya. Bahwa tidak ada lagi alasan, kurang komunikasi di lini tengah atau memilih bertahan dengan andalkan serangan balik. Jangan kemudian terulang pasca pertandingan ini, mantan pelatih Arema harus out dari kursi pelatih kepala.
Sebagai gambaran kekuatan Bhayangkara FC, di lini belakang mereka punya pemain rajin turut menyerang dan memiliki tendangan geledek, Lee Yujun. Lalu tukang gedor selain memiliki keakuratan juga jago bola-bola atas. Ezechiel Ndouassel akrab disapa King Eze. Mereka masih punya playmaker cerdik Hargianto dan juga palang pintu cukup dingin, Anderson Salles. Bagaikan bertenaga kuda dan spesialis tendangan bola mati
Dari kubu Persik didapat kabar dari Media Officer Anwar Bahar Basamalah. Semua pemain dalam kondisi fit dan siap diturunkan dalam pertandingan nanti. Meski demikian faktor fisik anak-anak Macan Putih, patut dijadikan catatan tersendiri. Apalagi, bila nanti pertandingan dalam cuaca hujan. Butuh tenaga eksta agar tidak kelelahan dan hamstring. Tentu akan jadi momok bagi klub memiliki pendukung sejati dengan sebutan Persikmania
“Mohon doanya, kami berusaha semaksimal mungkin raih poin,” ucap Asisten Coach Johan Prasetyo usai berlatih ringan. Dia pun mengakui bahwa pihak lawan unggul dalam hal kualitas pemain. Sebut saja mampu meredam Arema FC, mengalahkan Madura FC dan Persebaya Surabaya.
Maka tidak ada pilihan bagi Persik Kediri untuk bermain terbuka. Formasi 4-4-2 atau 3-5-2 dengan memainkan duet striker Youssef Ezzejjari dan Septian Satria Bagaskara bisa dilakukan. Sementara lini tengah digalang Doe Sackie dan Ibrahim Bahsoun harus lebih padu dan bervariasi membagi bola.
Kemampuan Risna Prahalabenta dan Krisna Bayu Otto sebagai pemotong serangan. Sekaligus membantu serangan dari lini kedua, patut dicoba dalam menambah daya gedor. Penampilan sang kapten, Andri Ibo mulai menunjukkan permainan terbaiknya. Berpasangan dengan Arthur Felix, Dany Saputra dan Ibrahim Sanjaya.
Masih ada pemain lainnya tidak kalah kemampuannya, Vava Mario dan Ahmad Agung serta OK John. Meski lelaki bertubuh tinggi gempal ini kian menurun kemampuannya fisiknya. Namun Macan Putih masih memiliki opsi dua pemain selama ini belum dimainkan, Dionatan Machado alias Tinga dan Yudha Febrian memiliki skill di atas rata-rata. Hasil seri atau justru raihan tiga poin dari laga ini, setidaknya patut diberikan apresiasi kepada Coach Getuk, sapaan akrabnya dalam memainkan taktik jitu.
Editor : Nanang Priyo Basuki