KEDIRI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kediri raya mendatangi kantor Pemkab Kediri, Selasa (06/9) sore. Aksi massa itu menuntut penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang naik pada awal September ini.
Adapun tiga tuntutan mahasiswa tersebut yakni membatalkan harga BBM dan mendesak pemerintah menyesuaikan harga BBM bersubsidi. Kemudian mendesak pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap peredaran BBM subsidi agar tepat sasaran. Terakhir, mendesak pemerintah untuk memperbaiki pengelolaan sumber daya alam agar bjsa dimanfaatkan oleh masyarakat secara baik demi kesejahteraan bersama.
“Intinya kami menginginkan harga seperti dulu dan bagaimana agar BBM tidak naik harganya,” ucap Alfan Abdillah, selaku korlap aksi. Alfan mengaku akan terus mengawal aspirasi dan tuntutan mahasiswa ini agar bisa di dengar dan direalisasikan oleh pemerintah pusat.
“Kami akan terus mengawal suara rakyat ini agar harga BBM yang sekarang tidak naik,” imbuhnya. Sementara itu, usai acara Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto usai menemui massa menyampaikan. Saat ini pihaknya terus mengkontrol kebijakan yang telah disahkan oleh pusat. Adapun terkait inflasi di Kediri dalam pencegahan dan antisipasi, ia bersama jajaran Forkopimda mengaku akan berusaha menekan inflasi agar ekonomi masyarakat tetap stabil.
“Kita dari DPRD, terkait kebijakan dengan subsidi BBM dari pusat akan terus mengkontrolnya agar tidak terjadi inflasi di Kediri, kita juga akan berusaha menekan angka inflasi itu. Salah satunya kebijakan Bupati memberikan bantuan dengan total Rp 100 miliar kepada masyarakat, namun ini semua harus bersama-sama kita kawal agar tepat sasaran,” ungkapnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki