KEDIRI – Bagaimana tidak dibilang angker, saat pembangunan Gedung Perpustakaan IAIN Kediri bukan hanya kalangan civitas akademik. Namun para pekerja juga menggelar aksi. Spanduk bertuliskan Gedung Mangkrak Penuh Rekayasa Korupsi, dibentangkan di depan gedung perpustakaan. Saat itu, 26 Juni 2018, jelang digelarnya seminar nasional dihadiri Menteri Agama RI, H. Lukman Hakim Saefudin.
Kali ini saat Menag RI Yaqut Cholil Qoumas bersilahturahmi ke Ponpes Lirboyo, platfon bangunan tersebut ambrol. Berusaha dikonfirmasi, Nur Chamid mengelak dengan menyebut Ahmad Subakir (Pembantu rektor 1, red). Kebetulaan keduanya datang menyambut rombongan Menteri. “ke Pak Bakir,” ucapnya singkat, Jumat (25/06).
Pimpinan IAIN Kediri Larang Edarkan Video
SEMA IAIN Kediri kembali mengeluarkan rilis, hal ini terkait beredarnya video berisi plafton yang ambrol melalui aplikasi Whatsapp. Tentunya ini menjadikan polemik baru, mematik akan menggelar aksi di halaman kampus.
Dikuatkan adanya bukti chat dari whatsapp oknum pegawai Bagian Tata Usaha Akademik, tersirat akan seruan untuk tidak mengunggah video tersebut. Hal ini sontak direspon pedas Ketua Umum SEMA IAIN Kediri, Yusuf Pudjianto.
“Kami menilai chat itu sangat tidak pantas, Secara tersirat chat tersebut dapat kita identifikasi. Bahwa dugaan kuat akan adanya kongkalikong atau penyelewengan dari pihak birokrasi kampus sangatlah terlihat,” ucapnya.
Puji, juga menduga proyek pembangunan tersebut sebelumnya ada permainan antar kontraktor dan pimpinan diatasnya. “Kemungkinan kuat yang menjadi pemain dari proyek gedung itu pimpinan di atasnya, kabag umum akademik atau rektorat,” jelasnya.
Persoalan kedua dipermasalahkan, larangan chat bentuk pimpinan IAIN anti kritik bahkan alergi. “Yang menjadi permasalahan juga, himbauan pimpinaan IAIN Kediri itu sama halnya mengkebiri nalar kritis mahasiswa, padahal ini persoalan fasilitas kampus yang merupakan suatu hak bagi mahasiswa untuk kita peroleh, akan tetapi jika kualitas fasilitas ini sangat rendah justru itu sangat membahayakan mahasiswa,” tegas Puji.
Pernyataan Rektorat IAIN Kediri
Akhirnya pihak kampus melalui Kabag Umum Budiyanto berkenan menemui wartawan untuk memberikan keterangan. Dia memastikan bahwa atas kejadian ini tidak ada korban jiwa. Lokasi berada di Auditorium Perpustakaan di Lantai 4.
“Pas ada acara, kemudian ada atapnya roboh gitu. Korban jiwa, saya pastikan tidak ada. Kalau penyebabnya tidak terlepas dari cuaca buruk sekarang ini. Kalau peserta shock kemungkinan, namanya kejadian seperti itu mereka kan kaget. Ada 50 peserta
Peserta ada 50 undangan 70, luas 12 meter lawan 5 meter. Bangunan ini dikerjakan tahun 2016 dan digunakan tahun 2017. Pihak kampus, ucap Budiyanto masih melakukan kajian atas kejadian ini dan kini telah melakukan proses pembersihan. (yus/kin/kdr)