KEDIRI – Kejadian runtuhnya plafon ruangan theater di Gedung Perpustakaan IAIN Kediri, langsung direspon kalangan senat mahasiswa. Dalam siaran pers dikeluarkan Senat Mahasiswa IAIN, Jumat (25/06) pasca kejadian. Permasalahan ini tidak kali pertama dan mensinyalir berbau korupsi, dilakukan oknum internal kampus. Mereka akan melakukan langkah kongkrit untuk menuntut pertanggungjawaban rektorat.
Pasalnya di setiap tahun gedung baru IAIN Kediri pasti ada yang roboh. Mengulas pada akhir tahun 2019 lalu juga terjadi gedung baru roboh pada Gedung Fakultas Febi dan Gerbang Fakultas Ushuludin.
“Akan tetapi, dalam hal ini kita menyoalkan bahwa gedung yang masih seumur jagung ini memang dari awal dalam pembangunanya juga memiliki problem,” ucap Yusuf Pujianto dalam rilisnya.
“Dari aspek kontraktor yang memang desas desusnya ada korupsi terhadap penyedia jasa pekerja. Hal ini menjadikan indikasi bahwa bisa jadi dalam aspek kualitas material gedung perpustakaan ini tidak sesuai dengan SPK tender,” tegas Yusuf Pujianto
“Oleh sebab itu kita juga dari Senat Mahasiswa IAIN Kediri menuntut rektorat untuk mengidentifikasi lagi terhadap kontraktor pembangunan serta mengulas tentang kualitas material dalam Surat Perintah Kerja (SPK),” imbuhnya.
“dan kita juga mempertanyakan dokumen pencairan yang dulu katanya ada kendala. Jika tidak ada keterangan atau kejelasan dari pihak yang bertanggung jawab maupun rektorat, dalam hal ini kami akan ambil sikap kongkrit,” tegas Ketua Senat Mahasiswa IAIN. (kdr)