KEDIRI – Atas meninggalnya QAK, gadis masih berusia 14 tahun dan hanya menggenyam pendidikan di bangku kelas 6 SD, turut menjadikan keprihatinan sejumlah pihak. Tak kurang Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto berharap menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga anak-anak kita merupakan generasi berikutnya.
Diberitakan sebelumnya, korban ditemukan terbujur kaku di Lapangan Volley Dusun Bolorejo Desa Tiru Lor Kecamatan Gurah tidak jauh dari tempat tinggalnya. Atas dasar laporan, polisi segera bergerak dan berhasil mengungkap pelakunya ternyata dibunuh dengan cara diracun dengan cairan obat keras.
Rupanya dia adalah teman lelaki dekatnya, tinggal satu desa dengan korban. Saat diamankan, polisi menemukan botol menyisakan cairan obat keras. NAP pun mengakui telah memberikan campuran tersebut ke dalam jamu diminum QAK. Hingga berita ini diturunkan, jenasah masih menjalani otopsi di RS Polda Bhayangkara Kediri.
Terungkapnya kasus ini setelah polisi mengamankan satu buah handphone, satu pasang sandal jepit warna biru dan satu jilbab merah muda milik korban. Umi, ibu kandung QAK terlihat berduka dan tak sadarkan diri saat ditemui di rumah duka.
“Sebelumnya tinggal di Sidoarjo baru dua tahun di sini. Dia dua bersaudara, adiknya kelas dua SD. Dia pernah kerja bantu jualan bakso karena tidak sekolah. Anaknya pendiam, rajin bantu-bantu di rumah. Sebelumnya keluarga tidak mengetahui dia hamil kemudian ditemukan meninggal,” ucap Muryati, kakak ibu korban, Sabtu (25/09)
Sementara dari keterangan Riyanto selaku Ketua RT membenarkan jika yang menemukan kali pertama Samsuri. “Pak Samsuri mau ke WC terus senter-senter dipikir kain kaos nglumbruk. kan dipakai volly ternyata orang. Terus manggil saudaranya dan dilihat anak perempuan posisi tengkurap sudah meninggal,” ucapnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti Editor : Nanang Priyo Basuki