KEDIRI -Setelah dua hari ketakutan tidak leluar rumah, Hartoni (20) warga Dusun Kalinanas Desa Kalipang Kecamatan Grogol, akhirnya mengakui kesalahannya. Melalui Tukimin, bapak kandung, dia memgakui yang merusakkan patung pada pintu masuk Pura Joyo Amijoyo, Kamis sekira pukul 22.00 wib.
Tentu saja pihak orang tua sendiri, awalnya menaruh curiga terhadap anaknya terjawab Karena Toni demikian sapaan akrabnya, tidak berani keluar kamar selama dua hari. Informasi ini kemudian diteruskan ke Bhabinkantibmas dan Pemerintah Desa Kalipang, kemudian diteruskan ke Kapolsek Grogol, Kompol Shokib Dimyati.
Kabar ini dibenarkan Kaplres Kediri Kota AKBP Wahyudi S.I.K kemudian bergegas meluncur ke Polsek Grogol, pada Sabtu (19/02). “Baru saja selesai digelar pertemuan, Alhamdullilah terjadi mediasi dari kedua belah pihak. Bahwa masalah ini dinyatakan selesai dan seluruh pihak sepakat tidak akan memperpanjang atau mempernasalahkannya,” jelas AKBP Wahyudi.
Lalu bagaimana kronologisnya? dijelaskan orang nomor satu di Polres Kediri Kota, karena faktor ketidaksengajaan. “Saat Mas Toni ini kesulitan mendapatkan sinyal HP kemudian tidak sengaja menyenggol salah satu patung tersebut. Melihat patung jatuh, dia pun berusaha merapikan dengan menata lagi nanun karena jatuh. Akhirnya rusak patung pada pintu masuk pura,” jelasnya.
Yang menarik selama proses penyelidikan, Kapolres Kediri Kota berinisiatif mengganti patung yang rusak tersebut. Bahkan menggantinya dengan sepasang patung baru. ‘Alhamdullilah, atas hidayah Tuhan Yang Maha Kuasa akhirnya masalah terselasaikan dengan baik. Kami pastikan kehidupan antar umat beragama tetap kondusif dan kejadian ini murni bukan faktor sengaja,” imbuh AKBP Wahyudi.
Pada kesempatan tersebut, Tukimin selaku bapak kandung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolres Kediri Kota beserta jajaran telah memberikan fasilitas mediasi. “Anak saya benar-benar takut, padahal waktu melakukan rehab pura tersebut juga turut kerja bakti,” ungkapnya.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi bersama kedua belah pihak disaksikan Polsek, Koramil dan tokoh agama (Nanang Priyo Basuki)