KEDIRI – Kisah duka diutarakan Imam Safi’i, anggota Banser Kota Kediri terkait rumah milik keluarga kini ditempatinya di Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih. Rumah dibangun sejak tahun 2006, memang telah lama tidak berpenghuni. Apalagi, dirinya bersama keluarga sempat memilih kontrak rumah di Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kota.
“Karena kontrakan habis dan rumah lama tidak berpenghuni, kemudian kami tempati. Sebenarnya sudah kami pasang kayu untuk menahan genteng. Saat kejadian, saya sedang berada di luar. Yang di rumah istri dan anak nomor dua saya, Muhammad Andika Nurcahyo. Saat anak saya pulang sekolah kemudian ke dapur untuk mengambil nasi. Atapnya tiba-tiba roboh, dan pecahan genteng sempat mengenai pundak anak saya,” ucapnya, ditemui di rumahnya, Minggu (07/01).
Imam pun mengaku tidak tahu harus meminta pertolongan kepada siapa atas musibah yang dialami ini.
“Saya sadar, karena KTP saya warga Rejomulyo. Ini merupakan rumah peninggalan keluarga istri saya. Saya sudah sampaikan ini ke perangkat desa dan ketua RT. Kejadiannya kemarin siang sekitar pukul 12, mulai dari arah belakang ambruknya,” jelasnya.
Adapun yang atap yang roboh pada bagian dapur, kamar mandi dan dua kamar tidur. Imam yang sehari-hari menafkahi keluarganya dengan mencari rongsokan, terpaksa harus menumpang tinggal di rumah sebelah milik keluarganya.
Menambah kepiluan, bahwa kedua mertuanya dulu tinggal di rumah tersebut, meninggal karena serangan Covid.
“Saya juga bingung harus meminta bantuan kemana. Karena bantuan PKH selama ini didapat dari pemerintah kota, telah dua periode ini tidak lagi didapat. Alasannya datanya telah dicabut, padahal saya punya anak masih balita dan anak masih sekolah. Bapaknya cari rongsokan dan saya hanya kerja rewang-rewang saja,” ucap Ina Yuliani, istri Imam Safi’i.
Mendapat kabar ini, Sutrisno selaku Kepala Desa Mangunrejo akan segera menggelar musyawarah dengan para tokoh masyarakat dan perangkat desa.
“Pak Imam tidak ngomong langsung ke saya? Saya juga kaget mendapat kabar ini. Setahu saya, rumah itu lama tidak berpenghuni. Saya akan segera musyawarah kan dan mencarikan solusi atas permasalah ini,” ungkap Sutrisno.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki