KEDIRI – Bukan karena tidak mampu memberikan perlawanan, Pelatih Kepala PSM Makasar, Milomir Seslija mengakui anak asuhnya sempat down sepanjang babak pertama. “Permainan ini tidak mudah bagi kami. Kami mendapatkan perlawanan dan pelajaran berharga. Namun usaha keras akhirnya terbayar. Setelah gol balasan, pemain saya kepikiran game sudah selesai,” ucapnya dalam jumpa pers usai pertandingan, Kamis (23/09).
Sementara di kubu Persik, secara gentle Coach Joko Susilo mengakui kekalahan ini adalah kesalahan terutama terciptanya gol kedua dan ketiga. Terlihat sedih, Pelatih Kepala Persik Kediri ini akan melakukan evaluasi untuk pertandingan selanjutnya. Sementara Krisna Bayu Otto mewakili pemain Macan Putih mengakui kecolongan di menit akhir.
“Bahwa kami semua telah berjuang keras di lapangan. Tapi kita kecolongan di menit-menit akhir. Akan menjadi evaluasi kami di semua pertandingan selanjutnya. Semoga mendapatkan hasil positif dan tentunya poin,” ucap pemain berposisi sebagai gelandang serang.
Aliran bola ke depan juga menjadikan catatan, dimana dalam pertandingan berikutnya akan merombak pada lini tengah. “Kami merasa kurang terutama pemain asing untuk suplai bola ke depan pada posisi tengah. Kami berpikir keras akhirnya Risna biasa sebagai stopper kami naikkan ke atas,” ucapnya.
Tidak diturunkan Tinga saat laga ini, disampaikan Coach Joko Getuk karena kondisinya kembali turun. “Belum maksimal masih 60%. Kami harus bangun komunikasi antar pemain dan kami harus akui keunggulan PSM. Namun kami harus bangkit,” terangnya.
Termasuk telatnya Septian Satria Bagaskara masuk saat pertandingan hanya menyisakan kurang satu menit, perlu dijadikan catatan bagi tim Persik untuk lebih berani melakukan rotasi pemain. Dibuktikan saat Bayu Otto maupun Risna Prahala Benta dimasukkan di babak kedua, serangan kembali bervariasi meski akhirnya kecolongan berkat kecerdikan lepas dari jebakan off side.
Editor : Nanang Priyo Basuki