KEDIRI – Setelah melakukan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di bulan September 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri bersama dengan Pemkot Kediri menggelar Sosialisasi Hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap 1, Senin (18/12) bertempat di Ballroom salah satu hotel di Kota Kediri.
Kegiatan tersebut diikuti oleh OPD dilingkungan Pemkot Kediri, Camat dan Lurah se- Kota Kediri, Perum Perhutani Kota Kediri, perwakilan Media, Kelompok tani dan petani milenial, serta perwakilan Pondok Pesantren.
Melalui Kasubag Umum BPS Kota Kediri, Diah Retnani dalam sambutannya mengatakan Sensus Pertanian 2023 merupakan sensus pertanian pertama dimana pelaksanaan pendataan dan diseminasinya dilakukan di tahun yang sama.
“Sungguh tidak mudah bagi kami untuk melakukannya, tapi keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan Pemkot Kediri, instansi terkait, serta stakeholder,” ungkapnya.
BPS Kota Kediri juga telah melakukan diseminasi tahap 1 hasil ST2023 secara serentak pada tanggal 4 Desember 2023.
“Kami telah melaunching produk – produk ST2023 yang bisa dilihat dan download melalui website kedirikota.bps.go.id berupa buklet, leaflet, dan info grafis. Atau buku hasil ST2023 yang telah kita launching 15 Desember 2023 lalu,” tuturnya.
Lebih lanjut Diah menambahkan pihaknya akan melakukan diseminasi hasil sensus tahap kedua pada bulan April tahun 2024 mendatang.
Dengan kegiatan tersebut, Diah berharap data hasil dari ST2023 dapat digunakan dan dimanfaatkan baik dalam perencanaan, maupun perumusan kebijakan khususnya disektor pertanian.
“Semoga pemanfaatan data hasil ST2023 dapat mendukung strategi pembangunan pertanian berkelanjutan. Sehingga kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani dapat terwujud,” sambungnya.
Sebagai informasi, sensus pertanian yang dilakukan oleh BPS dilakukan setiap 10 tahun sekali yang menyediakan data struktur pertanian sampai dengan unit administrasi terkecil (dalam hal ini kelurahan).
Cakupan dari sensus pertanian ini adalah usaha pertanian perorangan, usaha pertanian berbadan hukum, dan usaha pertanian lainnya dengan cakupan area seluruh Indonesia.
Menurut sensus BPS Kota Kediri usaha pertanian di Kota Kediri masih di dominasi oleh laki – laki dengan jumlah 4503 orang dan wanita 469 orang dari jumlah keseluruhan 4972 petani. Serta para petani berada di kelompok umur 55 tahun keatas sejumlah 48 persen.
Sementara itu Bagus Alit, Sekretaris Daerah Kota Kediri yang ikut hadir dalam acara tersebut mengatakan hasil dari sensus tersebut akan menjadi rujukan bagi Pemkot Kediri untuk menentukan arah kebijakan dan pembangunan sektor pertanian ke depannya.
Karena menurutnya data sektor pertanian yang akurat, dapat memperbesar potensi pengembangan yang lebih menyeluruh di semua sub sektor.
“Mengingat, kondisi pertanian saat ini sangat jauh berbeda dibandingkan 10 tahun lalu, perlu dilakukan _re-adjustment_ berbagai kebijakan. Apalagi dinamika sektor pertanian juga dipengaruhi oleh pergeseran perilaku masyarakat sekarang,” ucapnya.
Bagus Alit tak memungkiri penurunan jumlah lahan, produktivitas beberapa komoditas, serta sulitnya regenerasi petani di beberapa daerah juga akan dialami Kota Kediri.
Untuk itu ia mengajak para kelompok tani dan petani milenial untuk bersinergi memajukan pertanian di Kota Kediri dengan berbagai metode dan perkembangan teknologi.
“Beberapa waktu lalu, Ibu PJ Walikota menyampaikan perlu adanya gerakan tanam pangan yang dilakukan masyarakat. Dengan harapan ada peningkatan produktivitas pertanian, bertambahnya jumlah petani milenial, terjaganya harga komoditas di pasar, hingga terwujudnya ketahanan pangan di Kota Kediri. Kami harap kita semua yang hadir disini bisa mengkampanyekan gerakan tersebut ke masyarakat,” ujarnya.
Dalam Sosialisasi Hasil ST2023 tersebut, BPS Kota Kediri juga menghadirkan narasumber diantaranya Muhammad Ridwan Kepala DKPP Kota Kediri, Sri Heni Pangestu selaku Statistisi Ahli Muda BPS Kota Kediri, Herry Krismono Sekretaris Bappeda Kota Kediri, dan Tetuko Erwin Sukarno Kabag. Administrasi Perekonomian Kota Kediri sebagai moderator.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri