KEDIRI – Kasus penipuan berkedok meminta uang dan barang kian marak terjadi akhir ini. Kala kecanggihan teknologi, tidak diimbangi tindakan tegas aparat penegak hukum. Kali ini menjadi korban para pedagang makanan, bahkan jumlahnya tiga orang.
Namun kejahatan ini berhasil digagalkan anggota Koramil Ngadiluwih bersama Unit Reskrim Polsek Ngadiluwih.
Sejumlah pedagang ini sempat berbagi kisah ke redaksi kediritangguh.co, jika telah dibantu para prajurit TNI AD berdinas di Koramil Ngadiluwih. Mereka mengaku nyaris ditipu jika sampai mentransfer uang ke seseorang mengaku bernama Prastio Korim, anggota Prajurit Kodam IV Diponegoro Semarang.
Turut mendapat aduan, Kanit Reskrim Polsek Ngadiluwih Aipda Deni Hermanto langsung menyarankan para korban. Untuk mendapatkan keterangan langsung ke pihak yang dituju menerima pesanan.
Pihaknya juga langsung melakukan penyelidikan, dan telah mengantongi data pelaku diduga berada di salah lembaga pemasyarakatan di wilayah Jawa Timur.
“Pelaku ini menelepon para pedagang, kemudian mengaku sebagai Prajurit TNI dan sengaja memasang foto profil salah satu anggota. Setelah dilakukan penelusuran, foto tersebut didapat dari akun media sosial,” terang Kanit Reskrim Polsek Ngadiluwih, Selasa (12/03).
Selanjutnya, satu persatu korban ini datang ke Koramil Ngadiluwih dan ditemui petugas piket. Salah satu pedagang warga Desa Tales Ngadiluwih sehari-hari berjualan nasi bebek ini, datang hampir bersamaan dengan pedagang nasi tumpang warga Desa Branggahan dan pedagang bakso warga Ngadiluwih.
Dari pengakuan pedagang ini diketahui modusnya, pelaku mengirim pesan kepada masing- masing penjual makanan. Dalih yang digunakan ialah mengatasnamakan instansi Koramil Ngadiluwih. Pelaku menyebut bahwa Koramil akan mengadakan acara, dan membutuhkan makanan dengan jumlah yang cukup banyak.
“Makanya saya datangi Koramil Ngadiluwih kemarin. Ternyata acara tersebut tidak ada. Dia pesan kepada kami 150 porsi lalapan bebek, lalu bakso 150 porsi dan nasi tumpang 150 bungkus,” terangnya
Modus berikutnya, pelaku mengaku telah membayarkan uang kepada para pedagang namun terdapat kelebihan uang yang ditransfer. Lalu memaksa pedagang mengirim kembali uang tersebut sambil mengirimkan nomor rekening.
“Jadi pelaku berpura-pura sudah mengirimkan uang untuk pembayaran makanan. Dengan dalih bahwa pembayaran sudah selesai dan ternyata jumlahnya terlalu banyak. Akhirnya pelaku meminta para pedagang untuk mengembalikan sisa uang yang dikirim,” jelas salah satu sumber kediritangguh.co di lingkungan Koramil Ngadiluwih.
Untungnya kejahatan ini berhasil digagalkan, saat para pedagang nasi ini datang ke Koramil. Rupanya kejadian ini kerap terjadi menimpa para pedagang soto Branggahan namun selalu diabaik oleh mereka.
“Kalau saya sering mendapatkan pesan seperti itu mas, tapi kalau saya tidak langsung percaya apalagi kalau mengatasnamakan suatu instansi dan pesannya cukup banyak,” terang Sumarti, salah pedagang Soto Branggahan saat dikonfirmasi.
Jurnalis : Wildan Wahid Hasyim Editor : Nanang Priyo Basuki