KEDIRI – Kelompok Aliansi Seniman Kota Kediri akan kembali menggelar aksi, kali ini sasarannya di Mako Satpol PP Kota Kediri berada di Jalan Veteran, Selasa (16/11). Kali tuntutan mereka meminta kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk mencopot jabatan Eko Lukmono selaku Kasatpol PP.
Surat tuntutan ini tertulis di atas selembar kertas ditujukan kepada Wali Kota dan ditembuskan kepada Kapolres Kediri Kota dan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri. ”Copot Kasatpol PP Eko Lukmono, ini saya harapkan kepada Bapak Wali Kota Kediri yang berkuasa melakukan. Saya anggap dia (Kasatpol, red) tidak bisa mengayomi, melindungi pelaku seni dan masyarakat,” ungkap M. Hanif saat dikonfirmasi Selasa pagi.
Kejadian pembubaran pertunjukan kuda lumping di Lapangan Ketami Kecamatan Pesantren beberapa waktu lalu, rupanya berbuntut panjang. Meski kemudian sempat digelar pertemuan dan permasalahan ini sempat dibawa ke Gedung DPRD Kota Kediri. “Dia itu norak, arogan, tidak memanusiakan manusia dan sok jagoan, bahkan saat dihadapan anggota DPRD. Dia pemabuk dan diduga bekingi penjual miras seperti terima upeti,” terangnya.
Bahkan, Hanif juga akan melaporkan atas dugaan kasus korupsi dana APBD serta Dana Bantuan Tidak Tetap (BTT) Covid-19. “Saya juga minta kepada Bapak Kapolres Kediri Kota dan Bapak Kajari untuk berkenan memeriksanya. Jika kemudian terbukti bawa ke meja hijau. Bahwa ini merupakan tuntutan kami yang keduakalinya,” imbuhnya.
Sepertinya para seniman jaranan di Kota Kediri ini seperti tidak nyaman sejak Satpol PP dipimpin Eko Lukmono. Bila kemudian sesuai isi surat ini benar, maka akan menjadi masalah baru di tubuh pemerintah kota jika tidak segera diambil tindakan tegas. Apalagi, tambah Hanif, terindikasi sejumlah tempat hiburan malam, sejumalah kegiatan mengundangan keramaian massa seakan dibiarkan.
“Lomba burung, ada tempat hiburan malam yang buka, lalu ada konser malah bikin macet jalan di Kota Kediri. Kenapa minuman keras bisa bebas dijual, tentunya ada beking yang melindungi. Bahwa kesenian tradisonal adalah budaya harus dirawat dan dilestarikan. Kenapa justru kesenian modern yang kini ditonjolkan,” tegasnya.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi langsung memberikan respon atas rencana aksi dan tuntutan para aliansi seniman. Sementara pihak Kejaksaan, melalui salah satu staf didapat keterangan jika Kajari beserta para kasi sedang persiapan melakukan video conference. “Seharian melakukan vidcon,” ucap salah satu staf Kejari Kota Kediri.