KEDIRI – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aliansi LSM Kediri Raya menggelar audiensi dengan pihak Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur Wilayah Kediri, Senin (2/6/2025). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Cabdindik tersebut diterima langsung oleh Kasi SMA, Chairul Efendi, S.Pd., dan Kasi SMK, Sidik Purnomo, M.Si.
Dipimpin oleh Isminah selaku juru bicara aliansi, rombongan menyampaikan keresahan masyarakat terkait dugaan praktik gratifikasi dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran ini, khususnya di wilayah Kabupaten Kediri.
Dalam pernyataannya, Isminah menyesalkan sikap pejabat setempat yang dinilai enggan membuka ruang dialog dan komunikasi secara terbuka dengan masyarakat.
“Kami datang dengan itikad baik dan membawa data yang valid. Bukan tuduhan tanpa dasar. Tapi yang kami temui justru kesulitan untuk bertemu langsung dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab. Kepala Cabang Dinas seharusnya menjadi sosok yang mengayomi, bukan justru menghindar,” tegas Isminah.
Ia juga menyinggung sejumlah janji penanganan laporan sebelumnya yang hingga kini belum terealisasi. Isminah mengaku telah berupaya menahan desakan dari rekan-rekan LSM agar tidak langsung turun ke jalan, mengingat Wali Kota baru saja menjabat. Namun, jika aspirasi ini terus diabaikan, ia khawatir masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap sistem pendidikan.
“Saya terus menenangkan teman-teman agar tidak demo dulu. Tapi kalau terus-menerus seperti ini, bagaimana rakyat bisa yakin bahwa PPDB berjalan jujur dan adil?” tambahnya dengan nada kecewa.
Menanggapi hal itu, Kasi SMK Sidik Purnomo menyampaikan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan langsung. Ia memastikan bahwa seluruh masukan dan aspirasi dari masyarakat akan diteruskan kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri.
“Tugas kami di sini adalah menampung dan menyampaikan aspirasi. Keputusan tetap ada di tangan kepala dinas,” ujarnya singkat dihadapan mereka.
Poin utama dalam pertemuan tersebut adalah desakan agar sistem PPDB dibenahi secara menyeluruh. Aliansi LSM Kediri meminta adanya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan proses, serta menutup celah terhadap praktik titip-menitip yang membuka ruang bagi dugaan gratifikasi.
Sebagai penutup, perwakilan masyarakat menyampaikan bahwa jika dalam waktu dekat tidak ada kejelasan dan tanggapan serius dari pihak berwenang, mereka akan menggelar aksi demonstrasi pada Kamis mendatang sebagai bentuk tekanan dan protes publik.
jurnalis : Neha Hasna Maknuna